51.303 Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Bandung Sudah Menerima Vaksin Covid-19

BANDUNG | WMOL – Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Bandung berjalan dengan aman dan lancar. Dari data terakhir tercatat sebanyak 51.303 anak usia 6-11 tahun atau sebesar 22,93 persen dari target populasi sudah menerima vaksin.

Kendati demikian kegiatan vaksinasi terus dilaksanakan demi mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Vaksinasi terus dilaksanakan oleh Dinkes untuk mendukung PTM di Kota Bandung,” ujar dr. Rosye Arosdiani Apip, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Senin (3/1/2022).

Rosye menyatakan, sejauh ini, belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami oleh anak-anak 6-11 tahun.

Selain vaksinasi, Dinkes juga turut memantau PTM dengan menindaklanjuti jika ada siswa sekolah yang mengalami demam, sesak nafas dan lain-lain yang gejalanya mengarah pada infeksi Covid 19.

“Selama ini orang tua juga turut mendukung anak-anaknya untuk menerima vaksinasi, mungkin masih ada orang tua yang belum setuju anaknya divaksin karena anaknya sedang sakit dan lain-lain. Tapi kami belum menerima laporan orang tua yang benar-benar menolak anaknya divaksinasi Covid-19,” ulasnya.

Rosye menyampaikan, pandemi Covid-19 belum berakhir, maka vaksinasi pada anak adalah hal yang harus dilakukan, karena selain memberikan perlindungan pada anak juga untuk memperlancar PTM dan *mencegah penularan Covid 19 pada kelompok rentan lainnya di rumah.

“Jika anak tidak divaksin maka bisa menjadi sumber penyebaran, vaksinasi adalah bentuk perlindungan pada anak,” imbuhnya.

Maka dari itu, Ia mengatakan vaksinasi harus dilakukan secara terintegrasi bukan hanya pada dewasa dan lansia, tapi juga anak-anak.

“Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan 3T dan 6M, meski kasus melandai namun kita masih harus menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Saat ini, Dinkes Kota Bandung juga tengah menunggu arahan pusat terkait vaksinasi Covid-19 tahap ke-3. Mengingat perkembangan pandemi Covid 19 yang masih berubah-ubah (tiwi/bud)