BALEENDAH | WALIMEDIA – Saat ini masyarakat cenderung lebih memetingkan kemeriahan Hari Kemerdekan Republik Indonesia daripada memperingati dalam arti sesungguhnya. Kisah-kisah perjuangan pahlawan di masa lalu sudah jarang disentuh dalam setiap perayaan HUT (Hari ulang tahun) Kemerdekaan RI. Padahal kemerdekaan sekarang ini diraih bangsa Indonesia karena adanya perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.
“Sekarang kan hal-hal seperti kisah pejuang terdahulu jarang disentuh. Nah harusnya (cerita perjuangan) yang seperti itu patut untuk diperingati juga,” ujar Sekretaris DPC LVRI (Legiun veteran RI) Kabupaten, Bandung Otong Suherman, Senin (17/8/2020).
Kondisi seperti ini tentu saja sangat disayangkan. Terlebih sekarang banyak orang menggaungkan slogan NKRI Harga Mati. Namun perilaku mereka jauh dari slogan tersebut.
Otong juga menyayangkan beberapa orang yang membanggakan slogan, “NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) harga mati” namun kelakuannya tidak mencerminkan slogan tersebut.
“Mereka bilangnya NKRI harga mati, tapi kelakuannya mabuk, judi, melakukan hal yang sia-sia, bermalas-malasan, kerjaannya main hp melulu. Dimana letak NKRI harga matinya?” cetusnya.
Oleh karena itu, mantan pejuang yang berpangkat kopral ini berharap pemerintah lebih fokus mengedukasi masyarakat perihal sejarah perjuangan para pahlawan NKRI terdahulu supaya dapat memaknai kemerdekaan secara utuh.
“Pemerintah harus menyadarkan, menyentuh sisi perjuangan para pahlawan NKRI terdahulu, Baik dari dwikora, trikora dan lainnya. Rakyat itu harus paham betapa besarnya pengorbanan para pahlawan dan veteran terdahulu supaya kemerdekaan ini dapat dimaknai seutuhnya,” ucap Otong memberikan nasihat.
Otong juga berharap adanya kesadaran baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk lebih menghargai veteran-veteran RI yang masih tersisa.
“Saya harap, baik pemerintah maupun masyarakat mengerti perjuangan kami dulu. Dan berharap veteran mendapatkan pengakuan dan penghormatan yang lebih layak dan pantas,” pungkasnya. (Thoriq)
Discussion about this post