BANDUNG | WALIMEDIA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat Sugianto Nanggolah mendorong agar relaksasi kredit dari Bank BJB lebih optimal di masa pandemi Covid-19 ini. Mengingat sampai saat ini masih banyak masyarakat, terutama kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak pandemic Covid-19 sehingga usahanya bangkrut.
Sugianto mengatakan, pihaknya mendukung perpanjangan relaksasi kredit hingga Maret 2021 mendatang. Sehingga, masyarakat Jawa Barat mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi kredit hingga tahun depan.
“Kesulitannya di kredit usaha dan KPR (kredit perumahan rakyat). Tapi keuntungannya, pendapatan laba dari hasil kredit yang mendapat perpanjangan tadi,” ujar Sugianto di Bandung, Jum’at (20/11/2020).
Dia menambahkan, langkah relaksasi kredit tersebut untuk memberi sokongan perekonomian kepada masyarakat di tengah gejolak yang dipicu oleh pandemi Covid-19. Dan PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (bank bjb) harus melakukan langkah penyesuaian atas kebijakan yang dikeluarkan perseroan, khususnya di sektor pembiayaan.
“Diharapkan, pengaruh relaksasi terhadap masyarakat di Jawa Barat ini untuk mengurangi kredit-kredit yang macet,” katanya.
Anggota Komisi III ini juga berharap relaksasi kredit dapat lebih dikenal di Jawa Barat, maka bank bjb yang merefleksikan masyarakat Jawa Barat harus diperkenalkan oleh dan kepada masyarakat Jawa Barat.
“Ini harus lebih disosialisasikan kepada masyarakat di saat pandemi. Agar BJB menjadi bank yang terbaik di Jawa Barat. Setidaknya di daerah-daerah,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota komisi III lainya, Aep Nurdin. Aep berharap agara ada terobosan-terobosan yang jitu dari bank bjb untuk memberikan kepercayaan terhadap masyarakat Jawa Barat. Mengingat di sosial media marak pinjaman online sebagai jalan pintas meski hal itu merugikan karena ketidakjelasan pengelolaan keuangan. (de)
Discussion about this post