SUKABUMI. WM -Debat publik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi dipastikan akan dijadwal ulang oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Sukabumi. Hal itu disesuaikan dengan ketentuan dan keterbatasan anggaran.”Sesuai dengan PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) harus dilakukan lelang, juga karena anggarannya yang sangat minim,”ujar Komisioner KPU Kota Sukabumi Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Sri Utami. Kamis,(22/03).
Sri mengatakan, anggaran yang tersedia untuk debat publik pasangan calon sebesar Rp300 juta. Dana sebesar ini awalnya digunakan untuk tiga kali kegiatan. Namun lantaran secara hitung-hitungan tidak akan cukup, maka dikurangi menjadi dua kegiatan saja.“Itu belum dikurangi pajak. Berdasarakan kesepakatan dengan pihak paslon debat publik hanya dua kali. Karena dari pihak paslon juga menginginkan tidak terlalu banyak debat, Dua kali saya kira cukup,”ungkap Sri Utami.
Ditambahkan Sri, dana yang tersedia untuk kegiatan debat publik sangat kecil, apalagi bila dibanding dengan daerah lain ada yang mencapai Rp750 juta. Namun karena sudah dianggarkan maka harus dilaksanakan karena debat publik merupakan tahapan pilkada. “Saat pengajuan anggaran, debat publik ada di Divisi Hukum bukan Divisi Sosialisasi, dan waktu itu ada pemangkasan anggaran. Walaupun dananya kecil yang penting debat publik bisa terlaksana,”harapnya.
Selain itu, sesuai aturan, pelaksanaan debat publik harus melalui lelang. Sesuai dengan ketentuan, pihak yang menawar lebih rendah yang akan memenangkan lelang dan akan ditunjuk sebagai pelaksana debat publik. “Karena pelaksanaannya dilelangkan, yang perlu diwaspadai juga jangan sampai gagal lelang karena bisa fatal,”ujarnya Sri Utami.
Sampai saat ini belum dilaksanakan lelang, tapi jadwal pelaksanaannya sudah ditentukan yakni, 12 Mei dan 20 Juni 2018 malam. Penentuan ini berdasarkan kesepakatan antara KPU, Panwas dan Polres Sukabumi Kota. Dan mengenai lokasi (tempat) belum ditentukan karena kata Sri, masih menunggu hasil lelang.“Kita ingin mencari tempat yang representatif. Terutama masalah keamanan dan kenyamanannya,”pungkasnya. (Ardan).
Discussion about this post