BANDUNG | WALIMEDIA – Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (SESKO TNI) dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung melakukan kerjasama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di bidang pertahanan.
Penandatangan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dilakukan oleh Komandan Sesko TNI, Marsekal Madya TNI, Dedy Permadi dan Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. Mahmud.
Penanadatanganan MoU berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Sesko TNI, Jl. R.A.A. Martanegara No.11 Kota Bandung, Kamis (04/03/2021).
Komandan Marsekal Madya TNI, Dedy Permadi menyampaikan UIN SGD merupakan Perguruan Tinggi (PT) yang berbadan hukum dan menyelenggarakan aktivitas di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sudah terakreditasi A sehingga memiliki standar kualitas lulusan yang terjamin. Selain itu juga UIN SGD telah mendukung Dosen dalam proses belajar mengajar Dikreg (pendidikan regular) ke-47 dan ke-48 Sesko TNI.
Sementara Sesko TNI, kata Dedi, merupakan Badan Pelaksana Pusat pada tingkat Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI merupakan Lembaga Pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI dan mempunyai tujuan menyiapkan para Perwira Menengah TNI terpilih sebagai kader-kader pemimpin TNI pada level strategis di masa mendatang yang bermoral, berwawasan kebangsaan dan profesional dalam bidang Kepemimpinan Strategis dan Manajemen Strategis Pertahanan Negara. Selain itu, Sesko TNI juga dituntut secara Akademis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia serta mutu lembaga pendidikan, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik kepada TNI, Bangsa dan Negara.
Sehubungan hal itu, kata Dedi, Sesko TNI mengambil langkah proaktif dengan mengadakan kerja sama dengan UIN SGD dengan tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana serta SDM yang dimiliki dengan menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan, kegiatan ilmiah, seminar, lokakarya, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengkajian dan konsultasi.
“Saya berharap melalui kerja sama ini akan tercipta kesamaan perspektif, kecepatan koordinasi serta kedekatan antara para pejabat maupun para pelaksana terkait pada semua strata di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dan Sesko TNI,”papar Dedi.
Dedi meyakini, dengan kerja sama yang baik ini dengan UIN SGD akan tercipta keterpaduan dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di masa mendatang.
Lebih lanjut Dansesko Ded mengatakan, naskah nota kesepahaman bersama yang ditandatangai nantinya menjadi payung hukum dalam kegiatan penyelenggaraan bersama secara operasional dan secara konsepsional sebagai bentuk realisasi tanggung jawab kedua instansi dalam upaya pemberdayaan SDM.
“Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi kedua pihak serta memiliki nilai strategis yang tinggi yang bermuara pada pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di bidang pertahanan,” ujarnya.
Sementara itu Prof Mahmud menyambut gembira ikhtiar peningkatan kualitas SDM berkualitas yang dilakukan Sesko TNI, terutama dalam bidang pertahanan. Mengingat ancaman radikalisme tengah terjadi di Indonesia ini.
“Jujur kami atas nama Keluarga Besar UIN Sunan Gunung Djati merasa berbangga atas MoU ini. Karena dalam catatan sejarahnya, baru kali ini dibuat MoU. Sekalipun kerjasama di bidang khutbah, seperti khutbah Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha. Dan yang sering membahagiakan lagi dosen dari kami atau dosen Sesko sering ke UIN untuk melakukan kunjungan, pengajaran,” paparnya.
Dengan hadirnya Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diresmikan pada Selasa, 26 November 2019 oleh Menteri Agama Fachrul Razi berkomitmen untuk mendorong pengarusutamaan moderasi beragama. “Hal ini diharapkan dapat membendung ancaman radikalisme atau ekstrim kiri dan ekstrim kanan, sehingga melahirkan Islam yang moderat, moderasi beragama yang mengikuti madzhab Sunan Gunung Djati yang menyebarkan Islam di Tataran Sunda tanpa melukai kearifan lokal sunda, tidak ada cerita menyakiti, apalagi menghina,” ujarnya.
Adanya MoU ini diharapkan dapat menyebarluaskan Islam rahmatan lil ‘alamin, moderat, wasathiyah dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Untuk urusan kebangsaan, bela negara, cinta tanah air sudah final, tidak ada perdebatan lagi karena para ulama pendahulu kita telah menegaskan cinta tanah air itu sebagian dari iman,” ujarnya.(*/bud)
Discussion about this post