BANDUNG.WM –Lembaga Survei Rectoverso Institute merilis hasil survei pertama partisipasi politik masyarakat di Kota Bandung menjelang Pilkada Serentak 2018. Hasilnya, pasangan Oded M Danial-Yana Mulyana berada di posisi teratas untuk tingkat elektabilitas di Pilwalkot Bandung sebesar 45 persen.
“Pasangan Cawalkot Oded-Yana pada survei pertama ini berada di posisi pertama dengan 45 persen suara,” ujar Romdin saat menyampaikan hasil survei di Jalan Progo, Kota Bandung, Senin (2/4/2018).
Sementara, pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 31,50 persen dan disusul pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat dengan tingkat elektabilitas sebesar 19 persen.
Sementara dari sisi popularitas, Oded masih memuncak dengan hasil 80 persen, disusul oleh Nurul 72,75 persen dan terakhir Yossi 66,25 persen. Sedangkan tiga posisi terakhir ditempati oleh para wakil yakni Yana dengan 33,75 persen, kemudian Aries 29,50 persen dan terakhir Ruli, sapaan Chairul, hanya 27,75 persen.
“Kita lakukan survei ini pada 400 responden yang tersebar di 30 kecamatan dengan tingkat margin error lima persen,” ucap Romdin.
Selain survei tingkat elektabilitas dan popularitas, Rectoverso juga mendapatkan hasil jika terdapat 12 bidang yang diharapkan warga untuk menjadi perhatian para paslon peserta Pilwalkot Bandung 2018.
Dari jumlah tersebut 36 persen responden menilai lapangan pekerjaan di Kota Bandung harus menjadi perhatian. Lalu 35 persen meminta perhatian soal warga miskin, 28 persen pada persoalan ekonomi dan 25 persen perumahan layak.
“Kalau lima tahun sebelumnya kita lakukan survei paling atas adalah infrastruktur jalan dan pemberantasan korupsi. Kalau sekarang yang dinilai masih buruk adalah empat hal itu,” ujar Romdin.
Meski begitu, dia menilai hasil survei tidak dapat mengunci suara kemenangan paslon. Sebab dari hasil survei juga ditemukan fakta masih ada kecenderungan yang bisa mempengaruhi seseorang untuk pindah dukungan atau golput.
“Alasan tertinggi warga merubah pilihannya adalah kandidat lain memberi dana (money politic) dengan 27,10 persen, isu negatif 19,35 persen dan sisanya seperti cara kampanye paslon,” tutur Romdin.
(Fk/Nr)
Discussion about this post