Seperti diketahui, pada dua kali perhelatan Porprov sebelumnya, kota Bandung gagal menjadi juara umum. Alias hanya menempati peringkat dua.
Superioritas kontingen kota Bandung terakhir ditunjukkan pada Porda (sebelum akhirnya berganti nama menjadi Porprov) pada gelaran Porda XI/2010 Jawa Barat, selanjutnya pada gelaran Porda 2014 Kabupaten Bekasi dan Porda 2018 Kabupaten Bogor, Kota Bandung harus mengakui ketangguhan tuan rumah yang berhasil menjadi juara umum.
Pada pesta olah raga multi event empat tahunan terbesar di Jabar ini, Kota Bandung diperkuat 1133 atlet, 243 pelatih, 98 mekanik serta ofisial, dan 71 manajer.
“KONI Kota Bandung akan menyiapkan segala sesuatunya untuk atlet dan pelatih yang akan tampil di Porprov nanti, dan Bandung menjadi kota/kabupaten pertama yang melakukan pengukuhan kontingen dan didukung penuh oleh Pemkot Bandung,”ujar Nuryadi.
Pembinaan atlet di Kota Bandung terus berjalan secara berkesinambungan, bahkan selama ini Kota Bandung tidak pernah membeli atlet dan ini akan dibuktikan pada Porprov nanti yang akan berlangsung di Sembilan kota dan kabupaten.
“Di Porda 2014 dan Porda 2018 Kota Bandung hanya menempati runner up, tetapi di PON 2016 kita bisa menyumbangkan 33 persen atlet dan juga menyumbangkan 33 persen medali emas untuk Jawa Barat yang menjadi juara umum. Begitu juga di PON 2021 kemarin, itu artinya pembinan di Kota Bandung berjalan dengan baik,” tutur Yana. (den)
Discussion about this post