SUMEDANG | WALIMEDIA – Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia melalui program Desa Bestari, kembali melakukan kegiatan Kick Off Pembentukan program Desa Bestari di Kampus SMP Negeri 4 Rancaekek, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Kegiatan yang dilakukan bersama pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta berbagai element masyarakat Jabar yang bergerak dalam dunia lingkungan hidup pada Jumat (26/82022) lalu.
Kegiatan sinergitas CCEP Indonesia ini dilaksanakan lewat program kegiatan management pengelolaan sampah dengan kegiatan berupa dukungan kepada SMP Negeri 4 Rancaekek Kabupaten Bandung menuju sekolah berbudidaya lingkungan Adiwiyata tingkat provinsi Jabar, pelatihan kelola sampah organik biokonversi maggot DesaLlinggar bersama DLH Jabar dan pembentukan Bank Sampah Bumdes Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Program Desa Bestari yang memiliki 4 pilar yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan dan kewirausahaan ekonomi, kini hadir di Desa Linggar kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dan Desa Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Program ini menjadi perluasan program di wilayah sekitar CCEP Indonesia pabrik Sumedang, setelah sebelumnya tahun 2021 lalu sebagai pilot project dilakukan di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Yang berarti, hingga saat ini total Desa berada di 3 titik Desa 3 Kecamatan dan 2 Kabupaten.
Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia area Central Indonesia Nurlida Fatmikasari mengatakan, program Desa Bestari (Bersih Sehat Tangguh Mandiri Lestari) dirintis dan dijalankan selama ini bersama elemen pemerintahan, komunitas, masyarakat dan akademisi telah mendorong bagaimana pemanfaatan sampah ini menjadi suatu konsep sirkular ekonomi, melalui pemanfaatan sampah yang dikelola oleh komunitas menjadi sebuah potensi pemanfaatan sebagai sumber daya ekonomi sehingga bisa di harapkan mengurangi beban dari TPA yang ada.
“Di program Desa Bestari ini kami melihat potensi dari kolaborasi pentahelix yang sangat diperlukan sehingga menjadi satu kesatuan gerak pemanfaatan sampah sebagai sumber daya ekonomi melalui sirkular ekonomi hingga mendorong masyarakat lebih peduli atas permasalahan sampah di lingkungan sekitar”jelas Nurlida.
Acara kolaborasi ini, kata Nurlida, sangat konstruktif dengan adanya keterlibatan DLH Jabar, Dinas dan Kabupaten Bandung, Dinas Pendidikan, Pemerintahan Kecamatan dan Desa, komunitas serta element masyarakat.
Sementara Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas dalam sambutannya menyambut baik kegiatan pengelolaan sampah organik yang di dukung CCEP Indonesia di di Desa Linggar> Menurutnya penanganan permasalahan sampah yang ada perlu dukungan seluruh element masyarakat. Dan pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot merupakan salah satu solusi yang tepat mengingat struktur sampah yang ada adalah 70 persen sampah organik, 20 persen sampah anorganik dan 10 persen sampah B3 lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMP Negeri 4 Rancaekek, selaku tuan rumah tempat penyelenggaraan kegiatan kick off ini Ida Juariah, menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan berbagai pihak, tidak terkecuali pihak perusahaan CCEP Indonesia yang selalu memberikan dukungan dalam mempersiapkan SMP Negeri 4 Rancaekek menuju sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Barat.
“Kami sungguh sangat bersyukur CCEP Indonesia sangat mendukung program lingkungan, terlebih lagi untuk kami yang sedang menuju penilaian sekolah Adiwiyata”katanya.(*)
Discussion about this post