Walimedia.com, BANDUNG – Nilai kebudayaan merupakan akar dari terbentuknya ideologi bangsa, para perumus Pancasila tentu tidaklah asal merumuskan dasar negara akan tetapi dasar negara atau ideologi bangsa tercipta dari nilai-nilai kebudayaan bangsa, nilai-nilai adat istiadat dan nilai religius yang sudah melekat pada masyarakat dimulai sebelum Indonesia merdeka yang di wariskan para leluhur sejak dulu.
Demikian petikan pernyataan Karatuan Majelis Adat Gagang Cikundul (MAGC) Cianjur Susane Febriyati Soeriakartalegawa SH kepada Walimedia.com, Senin (4/6/18).
Menurutnya dengan menjaga nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat serta nilai religius akan memperkuat dan memperkokoh ideologi bangsa.
“Kedepankan semangat persatuan dan kesatuan memberikan tempat pada kemajemukan dengan tidak menghilangkan perbedaan alamiah dan keragaman adat dan budaya etnik”, jelas Susane.
Karenanya saat ini ditengah arus ruang terbuka dan dinamis diperlukan pengembangan nilai-nilai luhur Pancasila bagi generasi penerus.
“Secara politik dengan adanya kebijakan otonomi daerah yang memiliki ruang lebih terbuka kepada daerah untuk mengelola daerahnya dengan mengimplementasikan mengembangkan pembangunan berbasis kearifan lokal dan kebijakan-kebijakannya agar tidak terabut dari akar adat, budaya dan sejarahnya sendiri”, tandas Susane.
Berdasarkan pemikiran tersebut pada 1 juni 2018 lalu dalam rangka mrmperingati Hari Lahir Pancasila, MAGC menggelar Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan yang dihadiri oleh Paguyuban Sosial Warga Tionghoa dan Pemuda Hijrah Kabupaten Cianjur, dan LBH Sumedanglarang.
Silaturahmi tersebut bertujuan untuk membangun sarasa sarumasa ngamumule akar kebudayaan, adat budaya dan sejarah Cianjur sebagai upaya memperkuat dan memperkokoh ideologi bangsa yaitu Pancasila dan menciptakan persatuan dan kesatuan dalam Bhineka Tunggal Ika, jelas Susane.
Sementara itu Ketua Paguyuban Sosial Warga Tionghoa, Candra menyatakan mendukung adat dan budaya Sunda supaya bisa bangkit lagi dan berharap sukses.
Dilain pihak Ketua Pemuda Hijrah Kabupaten Cianjur Osa AlFarizy menyambut baik MAGC dan berharap real action sesegera mungkin bukan hanya diskusi saja.
“Ada beberapa konsep MAGC yang sesuai dengan Pemuda Hijrah yaitu mengembalikan kepada track yang seharusnya karena banyak yang sudah melupakan Sunda khususnya Cianjur yang sesungguhnya”, pungkasnya
FK
Discussion about this post