BANDUNG | WALIMEDIA – Nahas, sudah lah tertimpa bencana berulangkali, kini terancam oleh penampungan air hujan yang sudah mirip kolam di bekas galian proyek perumahan lain.
Demikian derita berulang yang menimpa pengembang (developer) perumahan Cluster D’Heuvel Wiwaha di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
Pada hari Minggu (18/2) lalu, perumahan mewah berharga ratusan juta rupiah per unitnya ini terkena bencana. Benteng setinggi kurang lebih empat meter roboh tergerus air hujan yang turun dengan intensitas tinggi hari itu.
Sejumlah rumah dan fasilitas yang ada di kawasan perumahan tersebut mengalami kerusakan. Longsoran tanah dan materialnya hingga menutupi jalan (gang) di RT 04 RW 10 Pasirluhur yang kerap dipergunakan warga.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun bencana yang terjadi ketika itu menimbulkan kerugian materil yang cukup besar.
Beberapa waktu sebelumnya, sekitar awal Desember 2023 lalu, perumahan D’Heuvel Wiwaha Padasuka juga sempat tertimpa bencana.
Sebanyak 4 unit rumah di komplek D’Heuvel Wiwaha jebol akibat longsoran tanah dari proyek perumahan Padasuka Regency.
Benteng setinggi 4 meter proyek pembangunan perumahan yang digarap developer PT Pesona Jati Mandiri (PJM) ambruk dan menimpa sejumlah bangunan di perumahan D’ Heuvel Wiwaha. Peristiwa terjadi disaat hujan turun dengan deras.
Dan kini, perumahan D’Heuvel Wiwaha sepertinya berada di dalam kondisi ancaman musibah atau bencana baru.
Tidak jauh dari lokasi perumahan D’Heuvel Wiwaha kini terdapat kubangan air hujan yang menyerupai kolam. Jika dibiarkan dalam waktu lama, dikhawatirkan air itu akan mengalir ke kawasan perumahan.
Menurut Manajer D’Heuvel Wiwaha, Adi Affandi, kubangan atau kolam terbentuk karena air hujan terhambat mengalir dan tertampung di lobang bekas galian pondasi proyek pembangunan perumahan milik PT Pesona Jati Mandiri (PJM).
Air hujan yang tertampung berlarut-larut di bekas galian pondasi proyek perumahan Padasuka Regency milik PT PJM tersebut, kata Adi, bakal menimbulkan dampak negatif bagi bangunan di komplek D’Heuvel Wiwaha.
Oleh karenanya, Adi berharap PT PJM sebagai pihak yang dinilai bertanggungjawab atas terbentuknya “kolam” kotor itu, untuk segera mengatasinya.
“Kalau ini tidak secepatnya diatasi, bisa-bisa air mengalir sendiri ke daerah sekitar, merembes ke dinding rumah, hingga menimbulkan kerusakan bangunan-bangunan di komplek kami” ujar Manajer Cluster D’Heuvel Adi Affandi dengan mimik penuh kekhawatiran, Minggu (18/2/2024).
Berdasarkan pantauan wartawan, kubangan air yang mirip kolam yang dikeluhkan Adi Afandi lokasinya memang sangat dekat dengan komplek perumahan D’Heuvel. Tepatnya di bekas galian pondasi atau benteng yang dulu roboh dan menimpa sejumlah rumah di D’Heuvel Wiwaha pada Desember 2023 lalu.
Saat wartawan meninjau ke lokasi, nampak anak-anak tengah bermain di kolam dadakan tersebut.
Sementara hingga berita ditayangkan, manejemen PT PJM belum memberikan penjelasan seputar masalah yang dikeluhan pihak perumahan D’Heuvel.
“Atos pendak nembe pihak d heuvel sareng pimpinan pjm (sudah ketemu tadi pihak d euvel sama pimpinan PJM),” jawab singkat Manajer Humas PT Pesona Jati Mandiri (PJ) Jonny Hidayat saat dihubungi melalui aplikasi Whatsapp (WA), Senin (19/2/2023).(*)
Discussion about this post