BANDUNG BARAT | WALI MEDIA -Guna meningkatkan potensi Karang Taruna di daerah dalam berbagai kegiatan keorganisasian, Karang Taruna Jawa barat (Jabar) kunjungi Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Selain itu juga, sebagaimana dijelaskan Sekjen Karang Taruna Jabar, Heri Susanto, kunjungannya bertujuan untuk melihat dan mengetahui langsung jumlah anggota yang aktif se-Bandung Barat.
“Selain melihat seberapa banyak jumlah anggota aktif, juga agar mengetahui potensi-potensi karang taruna yang sudah dikembangkan. Baik di desa maupun di unit-unit se-Kabupaten Bandung Barat,” kata Heri, Minggu (5/5/2024).
Heri mengakui, jika berbicara data pihaknya belum mengetahui secara pasti angka dari jumlah anggota Karang Taruna di KBB.
Namun, kata dia rata-rata hari ini, data yang didapatkan dari satu unit (per RW) terdapat 30 sampai 35 anggota untuk pengurus aktif Karang Taruna .
“Tapi itu baru praduga, oleh karena itu kita data ulang sehingga kita punya kepastian. Dengan begitu kita bisa mengklasifikasikan di samping jumlah anggota yang bisa kita klasifikasikan berdasarkan sumber daya. Mulai dari aspek pendidikan serta potensi-potensi yang lain yang mereka miliki,” tuturnya.
Adapun tujuan klasifikasi anggota ini, menurutnya untuk mengisi form-form yang sudah disediakan. Baik itu dalam aspek kelembagaan, administrasi, kemitraan, ataupun program yang sudah dilakukan pendanaan.
“Dari mana mereka mendapatkan bantuan, apakah dari Alokasi Dana Desa (ADD), dari kabupaten, atau dari potensi-potensi lain. Kita perlu tahu itu,” ucapnya.
Heri mengklaim, saat ini ada dari kepala desa yang mensupport anggaran Karang Taruna mencapai Rp10-20 juta, bahkan ada yang Rp50 juta.
“Atau ada pula untuk karang taruna desa ini, yang sama sekali tidak memberi anggaran, lantaran belum memahami regulasi,” sebutnya.
Padahal, berdasarkan Permensos 25 Tahun 2019, lanjut Heri, jelas dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa karang taruna itu wajib difasilitasi oleh para pembina.
“Mulai dari tingkat desa sampai tingkat nasional, wajib difasilitasi” ujarnya.
Heri juga menerangkan, program Jawa Barat ini menjadi program yang disambung ke kabupaten/kota seluruh Jabar.
“Dengan kegiatan ini, kita mengklasifikasi untuk mengetahui apakah karang taruna itu tumbuh, berkembang, atau maju. Dengan begitu, kita mampu melakukan apa yang mampu dilakukan atau yang akan dilakukan teman-teman di desa masing-masing,” kata Heri.(eri)
Discussion about this post