KABUPATEN BANDUNG | WALI MEDIA – Pesantren Miftahul Huda Al-Azz, Kampung Pereng, Rt. 03/02 Desa Talun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung melaksanakan prosesi ijab qobul santri baru Tahun ajaran (TA) 2024-2025.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 30 santri dan wali santri ini, berlangsung di Pesantren Miftahul Huda Al-Azz, Sabtu, (25/5/2024) .
Kegiatan ijab qobul atau serah terima calon santri (siswa) ini bertujuan untuk menguatkan ikatan antar pesantren dan orangtua santri, serta mensosialisasikan program dan kegiatan santri di pesantren.
Pesantren Miftahul Huda Al Azz yang berdiri sejak 2016 kini merambah ke dunia pendidikan formal yaitu mengadakan Sekolah Menengah Tingkat Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Azzahra.
SMP IT Azzahra mulai didirikan pada tahun 2022, yang bertujuan untuk memfasilitasi santri yang mondok untuk tetap bisa mengemban ilmu pendidikan formal.
Konsep yang ditawarkan cukup unik, yakni memasukkan mata pelajaran pesantren ke sekolah, seperti kitab Sullamut Taufiq, Tijan, Safinah dan sebagainya.
Kepala Desa Talun, Euis Tuti, menyambut kehadiran sekolah berbasid pesantren di wilayahnya.
Ia pun berharap keberadaan pesantren Miftahul Huda Al-Azz dan SMP IT Azzahra bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitar.
“Saya merasa bangga di Desa Talun ada sekolah yang berbasis pesantren. Semoga memberi manfaat besar bagi warga sekitar,” ungkapnya.
Sementara Ustad Dindin Khoeruddin, selaku pimpinan pesantren Miftahul Huda Al-Azz juga merasa bersyukur atas berlangsungnya pesantren dan sekolah.
“Alhamdulilah pondok pesantren sudah 2 tahun berjalan mengadakan sekolah formal SMP IT Azzahra, dan setiap tahun muridnya bertambah,” ucapnya.
Dindin pun berpesan kepada wali santri agar benar-benar ikhlas dalam menitipkan anaknya ke Miftahul Huda Al-Azz atau SMP IT Azzahra.
“Ibu Bapa harus Titip, yakni tega, ikhlas, tawakal, iktiar, dan percaya, serta jangan menjenguk anaknya sebelum 40 hari” jelasnya.
Kepada salah seorang pengajar dan pengasuh pesantren Miftahul Huda Al-Azz Ustad Luthfi Albanani, seorang wali murid mengaku senang bisa menitipkan anaknya di pesantren tersebut.
“Alhamdulilah saya senang, anak saya bisa belajar disini, semoga menjadi anak yang sholeh” cerita Ustad Luthfi kepada wartawan dobrak.co, (25/5/2024).
Diantara santri yang mendaftar tahun sekarang ada yang dari Kalimantan Tengah, ia bernama Muhammad, Faijal Maulana.
Faijal tertarik mesantren di Miftahul Huda Al-Azz karena ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, walapun harus jauh dari orangtua.
“Alhamdulilah saya kerasan disini, walaupun rindu sama orangtua dan adiknya yang masih kecil,” tuturnya. (Huzni)
Discussion about this post