BANDUNG | WALI MEDIA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jabar menyoroti pertemuan antara Aliansi Rakyat Untuk Citarum (ARUM) dan Satuan tugas (Satgas) Citarum Harum, yang dipimpin Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, pada Senin (10/6).
Menurut WALHI kegiatan pertemuan itu dianggap mencederai hasil pertemuan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin dengan ARUM di Jatiluhur, Purwakarta, (28/Mei) lalu.
“Kami tidak anti terhadap kegiatan yang telah berlangsung dilakukan oleh Satgas (satuan tugas) Citarum meski terkesan hanya untuk menghabiskan anggaran, namun pembahasan (pertemuan) yang semestinya membahas materi-materi subtansi, dirasa belum efektif serta representasikan keterwakilan unsur pentahelix yang baik,” kata Wahyudin Iwang, Direktur WALHI Jabar sekaligus Koordinator ARUM, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (14/6/2024).
Menurut Iwang, berdasarkan informasi yang diterimanya, pertemuan yang dipimpin oleh Sekda Herman Suryatman, tidak benar-benar menyasar pokok masalah utama, malah terkesan dan cenderung tidak memiliki nilai subtantif.
Maka dari itu, kata Iwang, ARUM merekomendasikan dan mendesak agar segala bentuk kegiatan, jangan dijadikan alat untuk menghambur-hamburkan anggaran.
“Selain itu kami pun ingin menyoroti kegiatan yang telah di lakukan Sekda Jabar, salah satunya kunjungan ke lahan kritis yang berada di zona hulu Citarum. Bagi kami hal tersebut hanya menghamburkan anggaran semata dan terkesan pencitraan Sekda Jabar, agar terkesan memiliki langkan kongkret yang dapat dilakukan dalam masa transisi Program Citarum Harum tersbeut,” papar Iwang.
Jika Sekda Jabar memiliki inisiatif, lanjut Iwang, mestinya harus disandarkan kepada kesepakatan yang telah dihasilkan dari pertemuan WALHI dan Pj Gubernur. Bukan malah membuat kegiatan yang sporadis, tanpa meminta pendapat publik terlebih dahulu.
“Sehingga kami menduga kegiatan tersebut hanya menjadi gimik (gimmick) kepentingan politis semata selain menghamburkan anggaran,”tandasnya.
Perlu diingat, imbuhnya, salah satu yang ditekankan oleh ARUM merespon urgensinya masalah yang begitu komplek salah satunya yaitu, lahan kritis, sampah di sungai (Sub DAS dan DAS Citarum), pencemaran limbah industri dan ternak, Tata Ruang Kota serta penegakan Hukum.
“Dengan (adanya pertemuan) itu, saya atas nama ARUM akan meminta serta menagih secara tegas janji Pj Gubernur untuk membahas kembali hasil kesepakatan atas usulan dan rekomendasi kami yang wajib dituangkan pada pokja Citarum Harum. Hal tersebut penting agar dapat menjadi skala prioritas dalam menangani masalah yang masih kompleks,”pungkasnya.(red)
Discussion about this post