Kota Cimahi | WALI MEDIA – Deden Andri Saputra deklarasikan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Cimahi dengan didukung oleh 10 partai non parlemen yang ada di Kota Cimahi, Acara tersebut Bertempat di Hotel Cimahi, Jalan Amir Machmud No.465, Karangmekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Sabtu (13/7/2024) pukul 14.00 WIB.
Deden Andri Saputra mengaku jika pihaknya mendapatkan dukungan atau memiliki kendaraan politik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) namun juga dalam deklarasi ini mendapatkan dukungan dari 10 partai nom parlemen yaitu Partai Bulan Bintang, Partai Perindo, Partai Buruh, Hanura, Partai Umat, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda dan Partai Prisma.
“Saya akan berangkat dari PKB, namun tentu saja saya tidak dapat berangkat hanya dari PKB saja, karena dibutuhkan 9 kursi untuk mendapat tiket di Pilkada Cimahi, dan PKB seperti diketahui memiliki 4 kursi, koalisi bersama partai lainnya tentu saja dibutuhkan,” ujar Deden, Sabtu (13/7/2024).
Deden Andri Saputra mengatakan sebelum deklarasi pihaknya sudah intens bersilaturahmi dan berdiskusi dengan perwakilan kesepuluh partai non parlemen ini, dimana semuanya bertujuan untuk menjadikan Cimahi kedepannya lebih baik lagi.
“Dari sana saya dapat disimpulkan jika kita memiliki pemikiran yang sama jika seluruh warga Cimahi menginginkan Kota Cimahi lebih baik lagi kedepannya, pada akhirnya atas dasar tersebut saya diberikan mandat oleh sepuluh partai tersebut agar maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Cimahi,” katanya.
Deden menyebut, pihaknya akan lebih mengedepankan kejujuran dan profesionalisme dalam menjalankan roda pemerintahan apabila kelak ditakdirkan terpilih menjadi Walikota ataupun Wakil Walikota.
“Kota Cimahi ini membutuhkan figur yang memiliki sikap mengedepankan kejujuran serta harus menjaga solidaritas ditambah harmonisasi dari keduanya, seperti jargon yang saya usung ‘Seja Ngabakti Moal Ngala Bati’ (akan total berbakti, bukan mencari untung)”, tandasnya.
Deden menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai kandidat Bacalon Walikota Cimahi karena rasa bangganya sebagai putra daerah (Pituin) dan sangat menghargai para tokoh yang berjuang menjadikan Cimahi dari kota administratif menjadi berstatus kota pada Tahun 2001.
“Perjuangan ini tidak akan mudah, sehingga kita para anak muda harus bisa menghargai jasa-jasa para tokoh pendiri Cimahi Otonom,” pungkasnya.(K12)
Discussion about this post