BANDUNG | WALI MEDIA– Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Bandung berhasil meraih 11 kursi di DPRD Kota Bandung pada Pemilihan legislatif (pileg) tahun 2024. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PKS masih tinggi.
Dengan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap PKS, tentu saja anggota DPRD yang terpilih dan dilantik, harus juga bisa menghasilkan atau memberikan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat.
“Dengan perolehan kursi terbanyak ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Sehingga, dengan kepercayaan ini kami harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Bandung,” ujar Andri Rusmana, anggota DPRD Kota Bandung saat gladi bersih di gedung DPRD Kota Bandung, Minggu (04/08/2024).
Menurut Andri, PKS akan menitikberatkan perhatian pada permasalahan-permasalan yang ada di kota Bandung. Terutama masalah-masalah yang belum tuntas dan membutuhkan perhatian lebih. Seperti kesejahteraan, pendidikan, transportasi dan lalulintas, tata kelola sampah, hingga kemiskinan dan pengangguran.
“Selain itu, PKS akan fokus kepada masalah-masalah sosial dan pendidikan,” ungkap Andri yang terpilh kembali menjadi anggota dewan untuk periode 2024-2029 ini.
Menyinggung soal sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini menurutnya perlu dikaji ulang karena infrastruktur yang masih terbatas. Sehingga, tingkat sebaran sekolah masih belum merata.
“Sebenarnya, penempatan sistem zonasi sudah bagus di beberapa daerah. Tapi saya rasa belum tepat karena infrastruktur masih terbatas,” katanya.
Oleh karena itu, Andri berharap, dengan kepemimpinan yang baru di tingkat nasional dapat membawa sistem pendidikan baru yang lebih pas untuk diterapkan di daerah.
Selain pendidikan, PKS juga kata Andri, akan konsen pada bidang pembangunan dan transportasi.
“Sebab semakin kesini lalu lintas semakin krodit. Hal ini menuntut untuk diselesaikan dalam bentuk kebijakan atau program-program kota Bandung,” jelas Andri.
Alumnus Managemen Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung ini menambahkan, sebetulnya masih banyak ‘PR’ yang harus dikerjakan dan diselesaikan di Kota Bandung. Salah satunya, yang terbilang utama adalah soal bagaimana meningkatkan pelayanan publik.
Persoalan mendasar di Kota Bandung bukan hanya kemacetan, banjir dan sampah, kata Andri, tapi bagaimana caranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Kota Bandung.
“Bila melihat kondisi di tengah-tengah masyarakat saat ini, masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus bisa diselesaikan oleh pemerintah Kota Bandung, terutama dalam hal pelayanan publik. Pelayanan publik yang dimaksud, yakni kebutuhan dasar yang dibutuhkan masyarakat, baik di sektor pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan sosial,” katanya.
Oleh karena itu, Andri berharap, anggota DPRD periode 2024-2029 dapat bekerja sama dan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung dalam menuntaskan berbagai persoalan yang ada di kota Bandung.
“Semoga kedepan kami dapat lebih memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Bandung,” pungkas Ketua Gema Keadilan Provinsi Jawa Barat ini. (*)
Discussion about this post