BANDUNG | WALI MEDIA – Saat sirene kedatangan kereta api berbunyi nyaring di perlintasan 165 dekat Stasiun Cikudapateuh, Kota Bandung, kedua pintu pelintasan kereta di jalan yang berlawanan arah pun perlahan turun menutup.
Puluhan orang yang terdiri dari karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Komunitas pencinta kereta api, Edan Sepur Bandung dan berbagai komunitas pecinta kereta lainnya, berkumpul membentangkan berbagai poster yang bertuliskan tentang pentingnya mengutamakan perjalanan kereta api dan keselamatan di perlintasan sebidang.
Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk ikut menjaga nyawa sesama di perlintasan KA, sekaligus melakukan sosialisasi peraturan perlintasan serentak di seluruh Daerah Operasi/Divisi Regional Jawa dan Sumatera, serta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
Sosialisasi serentak pada Jum’at (16/8) ini dilakukan di 13 titik Daerah Operasi dan Divisi Regional KAI Jawa maupun Sumatera.
Menurut Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, Dadan Rudiansyah, tujuan dari sosialisasi serentak tersebut adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mengutamakan perjalanan kereta api dan keselamatan di perlintasan sebidang.
“Ini bagian dari salah satu upaya kita sebagai operator perkretapian di Indonesia untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang berlalu lintas yang tertib dan sesuai dengan undang-undang lalu lintas,” kata dia.
Ia mengatakan HUT ke-79 RI ini, KAI mengangkat tema “Merdeka, Selamatkan Perlintasan” agar seluruh perlintasan aman dan tidak pernah lagi terjadi kecelakaan.
Dadan menyebut, pada tahun 2024 masih terdapat 3.655 perlintasan sebidang di Pulau Jawa dan Sumatera. Adapun dari jumlah total perlintasan tersebut, terdapat 2.938 perlintasan resmi dan 717 perlintasan liar.
“KAI selama ini terus berusaha melakukan penutupan perlintasan untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Pada tahun 2023 KAI telah melakukan penutupan sebanyak 107 titik perlintasan,” ujarnya.
“Selanjutnya pada periode Januari hingga 12 Agustus 2024, KAI berhasil menutup 130 perlintasan. Selain penutupan, pada periode Januari hingga 12 Agustus 2024, KAI juga telah melakukan penyempitan sebanyak 23 perlintasan sebidang,” imbuhnya.
Ia menyayangkan, masih adanya pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang. Data dari PT. KAI, selama tahun 2022 masih ada 284 orang korban kecelakaan di perlintasan sebidang dengan kondisi luka ringan, berat bahkan meninggal.
Adapun pada tahun 2023 jumlah korban kecelakaan di perlintasan yaitu 237 orang dengan berbagai kondisi luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.
Pada tahun 2024 ini, dari periode Januari hingga Juli 2024, sudah ada 233 orang korban kecelakaan di perlintasan sebidang. Dari 233 orang tersebut, 84 orang meninggal dunia.
Ia pun mengimbau kepada para pengguna jalan raya yang akan melintas pada perlintasan sebidang agar selalu berhati-hati dan waspada.
Pengguna jalan juga wajib mengutamakan perjalanan kereta api serta keselamatan dengan mematuhi rambu-rambu serta aturan yang ada.
“Kita mengupayakan semaksimal mungkin dan kami harap semua stakeholder termasuk masyarakat bersama-sama dan mendorong pendidikan kepada masyarakat, supaya masyarakat kita tertib berlalu lintas,” kata dia. (red)
Discussion about this post