BANDUNG | WALIMEDIA.ID, – Pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diminta melakukan koordinasi internal terlebih dahulu sebelum digelar pertemuan lanjutan terkait sengketa lahan dengan Pemerintah Kota Bandung.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono saat rapat pembahasan usulan saling hibah antara UPI dengan Pemerintah Kota Bandung, yang diselenggarakan Badan Keuangan dan Aset (BKAD) Kota Bandung, Jum’at, (8/11/2024) lalu.
“Karena hari ini kami mengundang Rektor UPI, namun yang bersangkutan berhalangan hadir dan mengutus perwakilannya. Maka kami meminta agar UPI melakukan koordinasi internal terlebih dulu terkait persoalan lahan dari kedua sekolah dasar tersebut, sebelum kembali menggelar pertemuan lanjutan dengan Pemerintah Kota Bandung,” ujar Iman.
Iman pun berharap, pada pertemuan selanjutnya akan diperoleh solusi terbaik dan saling menguntungkan bagi UPI maupun Pemerintah Kota Bandung.
“Saya harapkan di pertemuan selanjutnya menjadi jalan tengah bagi keduanya untuk mendapatkan persepsi yang sama untuk menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.
Rapat yang digelar (8/11) lalu, rencananya akan membahas surat ajuan pihak UPI terkait permintaan hibah kepada Pemerintah Kota Bandung perihal kebutuhan pendidikan dan lainnya
Selain itu, rapat juga menindaklanjuti audiensi pihak SDN 195 Isola terkait bangunan dan beberapa permasalahan lain di sekolah tersebut.
“Dalam pertemuan tadi juga turut dibahas terkait kondisi SDN 195 Isola, yang letaknya beririsan atau menjadi bagian dari lingkup kampus UPI, dan juga SDN 133 Jalan Anyar yang juga beririsan dengan FPOK UPI. Di mana kondisi lahan dari kedua sekolah tersebut semakin menyempit,” ujarnya.
Iman menuturkan, kondisi lahan di SDN 133 Jalan Anyar dari data BKAD Kota Bandung berkisar tiga ribuan meter persegi, namun, kini hanya tinggal menyisakan tiga ratus meter persegi.
Padahal, di dalam kampus UPI masih terdapat lahan milik Pemkot Bandung, yang kini digunakan sebagai bangunan penyelenggaraan pendidikan.
Oleh karena itu, dengan pertemuan tersebut, diharapkan akan menemukan titik temu serta kejelasan dari permasalahan yang terjadi dari kedua sekolah. Namun disayangkan pihak UPI Bandung tidak hadir pada pertemuan tersebut.
“Aspirasi dari saya, sederhana saja, kami ingin kedua sekolah tersebut difasilitasi memiliki lahan yang cukup, untuk membangun dua sekolah dasar paling tidak, baik di SDN 195 Isola maupu SDN 133 Jalan Anyar. Hal ini agar UPI juga tenang dalam melakukan pembangunan dan penggunaan kampusnya,” ucapnya.(*)
Discussion about this post