BANDUNG | WALIMEDIA.ID, – Pengamat Politik Universitas Sunan Gunung Djati (UGJ), Cirebon, Rahmayanti mengatakan Kota Bandung sempat menyandang predikat sebagai daerah “darurat korupsi”.
Hal itu terlihat dari sejumlah kasus yang terjadi di Kota Bandung, salah satunya proyek Bandung Smart City.
Oleh karena itu Rahma mengatakan, siapapun pemimpin terpilih sebagai Wali kota dan Wali Kota Bandung ke depan, diwajibkan mempunyai integritas tinggi terhadap antikorupsi atau pemberantasan korupsi.
“Kota Bandung butuh pemimpin yang anti korupsi, kita tahu sendiri jika bicara masalah korupsi selama ini Kota Bandung seperti apa,” ujar Rahma, Sabtu, (23/11/2024).
Menurut Rahmayanti, tindak pidana korupsi merupakan penyakit sosial yang telah merajalela di banyak negara, termasuk di negara kita Indonesia.
Korupsi bkan hanya masalah hukum semata, tetapi telah menjadi ancaman terhadap sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara.
Fenomena korupsi di Indonesia cukup serius. Hal ini bisa dilihat dimana dari masa ke masa, sejumlah pejabat pemerintahan dan aparat penegak hukum (APH) harus dihukum karena terbukti melakukan tindakan korupsi.
Pada moment Pilkada 2024 ini, korupsi menjadi salah satu point yang wajib digarisbawahi di semua daerah.
“Warga menginginkan pemimpin yang bersih, pemimpin antikorupsi, sehingga dengan ‘zero’ korupsi bisa mewujudkan negara semakin baik,” tandasnya.
Survei Anti Korupsi LPD
Terkait pemberantasan korupsi, Lembaga Pemantau Demokrasi (LDP) melakukan survei terhadap pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Bandung periode 2024-2029.
Hasil survei LDP menyebutkan, pasangan calon Pilkada Bandung nomor urut 2, Haru Suandaru-Dhani Wirianata menempati posisi teratas yang mempunyai integritas tinggi soal antikorupsi menurut persepsi masyarakat.
Survei dilakukan periode awal November ini, menggunakan metode multistage random sampling dengan 400 responden dari berbagai kalangan dengan sampling eror 0,3 persen.
Dari hasil survei antikorupsi ini, pasagan Haru-Dani memperoleh angka 35%, disusul pasangan Farhan- Erwin 24%, Kemudian Arfi-Yena 20%, dan Dadan-Arief 12%, sisanya tidak memilih.
Analis LDP Muhamad Ganjar mengatakan, pihaknya sengaja melakukan survei persepsi masyarakat terkait paslon yang paling mempunyai integritas tertinggi, karena Kota Bandung sangat membutuhkan pemimpin yang antikorupsi. Hal ini agar Kota Bandung semakin maju.*
Discussion about this post