WALIMEDIA.ID – Sya’ban merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang di istimewakan oleh umat Islam.
Dalam pemahaman umat Islam, bulan Sya’ban memiliki keistimewaan dan keutamaan sehingga pada bulan ini umat Islam memperbanyak amalan ibadahnya terutama berpuasa.
Seperti yang ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani di dalam kitab Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadiîn. Syekh Nawawi menjelaskan di antara keutamaan puasa Syaban adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak karena Rasulullah menyukai ibadah puasa Sya’ban.
Alasan Rasulullah mencintai bulan Syaban karena bulan tersebut merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah yaitu Syaban. Namun, Sya’ban sering dilupakan karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan
Senada dengan Syekh Nawawi, Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatâwal Kubral Fiqhiyyah, juga menganjurkan umat Muslim untuk berpuasa ketika memasuki bulan Sya’ban. Sebagai bentuk mengikuti kebiasaan Nabi Muhammad.
Namun, Ibnu Hajar tidak menganjurkan puasa satu bulan penuh di Syaban. Ia lebih menekankan untuk melakukan puasa sunnah di separuh awal Syaban. Karena ada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang anjuran tidak puasa di separuh kedua Syaban.
Adapun Rasulullah tidak melakukan puasa satu bulan penuh agar tidak disalahpahami oleh umatnya bahwa hukum puasa bulan Syaban adalah wajib, melainkan tetap pada derajat sunnah. (*)
Discussion about this post