BANDUNG, walimedia.com. -Pusat Penyelengaraan Kesejahteraan Sosial (Puskesos) kota Bandung diresmikan Walikota Bandung Oded M. Danial, Kamis (27/12).
Kawasan perkantoran seluas 7,1 hektar dengan lebih dari 13 unit bangunan dengan fasilitas lengkap, akan menjadi tempat terpadu untuk penampungan, pembinaan terpadu bagi warga Kota Bandung yang masuk kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Walikota Bandung, Oded berharap dengan adanya Puskesos kelak tak adalagi, anak jalan, gelandangan, pengemis, orang gila dan PSK berkeliaran di Kota Bandung.
Pembangunan Puskesos ini sendiri membutuhkan waktu cukup lama yakni selama 10 tahun sampai akhirnya bisa benar digunakan untuk penanganan masalah kesejahteraan di kota Bandung.
Di kawasan ini, selain kantor DInas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis), juga terdapat 13 unit bangunan gedung yang fungsinya sebagai rumah singgah.
“Saya berharap dengan hadirnya gedung ini menjadi sebuah kawasan yang kedepannya mengupayakan penanganan PMKS di Bandung jadi terpadu. Sebelum ada puskesos kan kita langsung kirim ke Tasikmalaya dan dibina disana. Termasuk PSK juga dibawa kesana, sekarang karena sudah ada bisa kita bina disini,” ujarnya .
Oded mengaku mangkraknya pembangunan Puskesos ini disebabkan oleh adanya kebijakan anggaran sehingga butuh waktu lama. Namun demikian pasca diresmikan hari ini, Puskesos bisa langsung berfungsi.
“Pesan saya ketika kita punya tempat dan kantor baru, tetap membangun kolaborasi dengan masyarakat karena kantor ini akan baik kalau ada ajakan dari masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu di tempat yang sama Kadinsosnangkis Kota Bandung, Tono Rusdiantoro mengatakan, puskesos akan melayani sejumlah persoalan sosial mulai dari PMKS, PSK, Anak Jalanan dan orang miskin yang berasal dari data terpadu
“Disini ada pelayanan terpadu, kesehatan, rutilahu, BPJS dan terkait bantuan sosial. Ada 11 rincian bantuan,” katanya.
Bangunan yang menelan anggaran hingga Rp140 miliar itu lanjut Tono, nantinya juga bakal difungsikan untuk pemberdayaan para PMKS agar mereka tidak kembali ke jalan.
“Jadi kita lakukan penjangkauan sehingga pesan pak wali (Oded-red) tidak boleh ada orang yang tidur pinggir jalan. Yang masuk kesini kita kasih makan, kita arahkan dan kita juga kerjasama dengan Disnaker untuk diberi pelatihan,” tambahnya.
Untuk daya tampung sendiri jelas dia, puskesos bisa menampung 130 orang perhari. Nantinya mereka yang tinggal di puskesos pun akan diberi bimbingan dari psikiater dan ustadz.
“Untuk rumah singgah itu anggaran Rp10 miliar termasuk makan minum dan psikiater ustadz dan lain-lain. Cuman yang harus diperhatikan adalah tindak lanjutnya agar mereka tidak kembali ke jalan,” pungkasnya.(bud)
Discussion about this post