SUKABUMI, walimedia.com Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Sukabumi sampai triwulan pertama mencapai Rp294,456,500,000. Dengan penyerapan tenga kerja mencapai 1.294 orang.
“Perolehan investasi kita dari PMDN dan PMA di triwulan pertama tahun 2019 ini mencapai Rp294 miliar lebih,”ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, Beni Haerani didampingi oleh Kasi Pengkajian Penanaman Modal Nirma Ariyunat. Jumat,(17/05/2019).
Beni mengungkapkan, dari perolehan investasi tersebut, Kecamatan Cikole mencapai rekor tertinggi diantara kecamatan lainnya. Berdasarkan data hasil evaluasi, Kecamatan Cikole pada triwulan pertama terbentuk 47 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 267 orang. “Dari 7 kecamatan yang ada ini, Kecamatan Cikole di triwulan pertama nilai investasinya mencapai Rp136 miliar lebih,”terang Beni.
Yang utama lanjut Beni, pihaknya akan terus memberika pelayanan yang baik kepada pelaku investasi, serta mempermudah semua proses perijininan. Asalkan, permohonan ijin yang diajukan sesuai dengan persyaratan. “Bukan itu saja, kita juga harus meyakini mereka (investor) bahwa dengan menanamkan modalnya di Kota Sukabumi mereka juga aman dan nyaman,”terangnya.
Apalagi lanjut Beni, adanya investor maka akan tercipta lapangan kerja yang baru.”Kami tidak berpikir hanya adminsitrasi saja ketika investor akan menanamkan modalnya. Tapi kami juga harus berpikir saudara-saudara saya. Maksudnya, akan terbuka lapangan kerja untuk mereka,”imbuhnya.
Saat ini banyak pelaku investor yang menanamkan modalnya dibidang properti. Mungkin kata Beni, bagi para investor , bisnis properti sangat menjanjikan di Kota Sukabumi, apalgi ada pendukung lainya. Seperti. adanya tiag proyek besar yakni pembangunan jalan Tol Bocimi, double track Kereta Api dan pembangunan Bandara, tentu sakja bagi mereka investor ini merupakan salah satu peluang emas untuk melakukan usahanya.”Inves di Kota Sukabumi itu masih disektor properti, mungkin anggapan investor properti lebih menjanjikan. Sedangkan industrinya sendiri masih didominasi oleh sektor pengolahan makanan dan minuman, kayu olahan serta kerajinan tangan,”ujarnya.
Disisi lain, pihaknya mengaku terus melakukan pendampingan kepada para pengusaha terkait adanya kebijakan dan penerapan sistem pelayanan perizinan dan penanaman modal melalui aplikasi One Single Submission (OSS). Aplikasi OSS itu kata Beni, bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan mempermudah perizinan berusaha, khusunya di Kota Sukabumi. Selain itu juga, upaya pemerintah dalam menyederhanakan peizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat, murah dan mudah.
“Aplikasi OSS ini langsung terintegrasi, berlaku di seluruh indonesia, serta dapat diakses dari manapun dan kapan saja. Alhamdulillah seiring perjalanannya tidak ada kendala, bahkan para pengusaha mengaku mudah,”pungkas Beni. (ardan)
Discussion about this post