BANDUNG, walimedia.com – Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan Biopestisida alami dan ramah lingkungan. Salah satu bahan dasarnya adalah cairan sisa produksi tahu yang kerap dibuang dan menjadi limbah.
Peneliti Insinas (Insentif Nasional) Kemenristekdikti, Desak Gede Sri Andayani menyebut, bahan dasar tersebut memiliki mikroorganisme yang bisa membasmi hama dan penyakit tanaman karena jamur. Sehingga, permasalahan tumbuhan yang kerap dialami petani bisa tertanggulangi.
“Biopestisida ini selain untuk jamur, bisa juga untuk membasmi virus, bakteri dan serangga. Dia punya aktivitas juga sebagai anti kanker,” ujar Desak di Bandung, Jumat (20/09/2019).
Penelitian yang dilakukan LPTB LIPI dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk biopestisida, jelasnya, memiliki konsep kearifan lokal. Pasalnya, di Kota Bandung terdapat banyak sentra produksi tahu yang terus berproduksi sepanjang waktu untuk bahan baku.
Desak menyatakan, pemanfaatan sisa cairan tahu sebagai bahan baku juga dianggap akan membantu pencemaran lingkungan. Sebab, selama ini produk sekunder dari tahu kerap dibuang dan menjadi limbah yang tentunya akan menimbulkan penyakit.
“Penelitian LPTB itu konsepnya teknologi bersih dan ramah lingkungan. Limbah industri yang dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi, dan biopestisida dibutuhkan petani,” kata dia.(yon)
Discussion about this post