BANDUNG, walimedia.com – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat tengah mengirim tim untuk mendata jumlah pasti warga Jawa Barat yang terjebak kerusuhan di Wamena, Papua. Pasalnya, data yang diterima saat ini dinilai masih simpang siur.
Kepala Disnakertrans Jabar, Mochamad Ade Afriandi menyatakan, kepastian data tersebut diperlukan sebelum pihaknya memulangkan warga Jawa Barat yang ingin dievakuasi. Untuk itu, pihaknya mengirimkan sebanyak empat orang guna mendata jumlah pasti warga Jawa Barat.
“Kami sudah coba menghubungi teman-teman di sana, tapi datanya masih simpang siur. Kemarin melakukan pertemuan, hasilnya kemarin sore dari berangkat empat petugas untuk mencari data sebenarnya,” ujarnya di Gedung Sate Bandung, Jumat (04/10/2019).
Ade menjelaskan, keakuratan data sangat diperlukan agar pihaknya segera bisa melakukan pemulangan warga yang memang ingin dievakuasi. Menurutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah komunikasi dengan pihak-pihak yang ada di Wamena terbatas.
“Hingga saat ini belum ada warga yang dipulangkan. Kita kesulitan komunikasi di sana. Jumlahnya memang mungkin tidak banyak, tapi situasi komunikasi di sana susah,” paparnya.
Meski begitu, Ade memastikan warga Jawa Barat bisa memanfaatkan posko yang terdapat di Wamena untuk berkumpul dan tempat berlindung. Sementara ini, Disnakertrans akan terus mengupayakan pendataan jumlah warga yang mayoritas merupakan pedagang keliling.
“Kami minta support teman-teman Jayapura, daerah mana saja yang ditinggali warga Jabar. Langkah awal adalah menyelamatkan dulu mereka. Sekarang data dulu, baru berikutnya akan dikomunikasikan,” tuturnya.
Diketahui, sebelumnya Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyebut, ada 50 orang warga Jawa Barat di Wamena yang meminta dipulangkan. Akan tetapi, angka tersebut dinilai masih simpang siur dan belum pasti berapa jumlah warga yang benar-benar ingin pulang.(yon)
Discussion about this post