BANDUNG, walimedia.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas 1.500 hafidz dan hafidzah yang diutus ke 1.500 desa di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Para hafidz dan hafidzah dari program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) mengemban tugas untuk melatih warga desa menjadi penghafal Al-Qur’an.
Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya untuk mencapai terwujudnya satu hafidz di total 5.312 desa yang ada di Jawa Barat. Pihaknya menargetkan semua desa di Jawa Barat minimal memiliki satu hafidz/hafidzah pada 2023.
“Melalui program Sadesha ini, tahun 2023 nanti tidak boleh ada desa di Jabar yang tidak punya penghafal Al-Qur’an,” ujar Emil di Gedung Sate Bandung, Rabu (05/12/2019).
Selain mencetak penghafal Al-Qur’an di desa, paparnya, para hafidz dan hafidzah tersebut juga diberikan pemahaman tentang Al-Qur’an yang komprehensif. Selain itu, mereka pun mendapatkan pemahaman agama untuk menangkal paham radikalisme.
“Tujuan program Sadesha ini juga untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di Jabar. Ini baru ada pertama kalinya di Indonesia,” kata Emil.
Menurutnya, program Sadesha sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, peningkatan kualitas SDM tidak hanya berkaitan dengan teknologi dan pendidikan, melainkan juga keagamaan yang perlu ditingkatkan.
Selain itu, Sadesha juga sejalan dengan program keumatan Pemprov Jabar, yakni Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah Keliling, Zakat Digital, One Pesantren One Product (OPOP), English for Ulama, Dakwah Digital, serta Perda Pesantren untuk menciptakan Jabar Juara Lahir dan Batin
“Sesuai visi misi kami, Jabar Juara Lahir dan Batin, tak hanya pembangunan fisik yang kita kejar tapi masyarakat Jabar juga harus religius,” tutur Emil.
Sementara itu, Ketua Jam’iyyatul Qurra wal- Huffadz (JQH) Jabar, Cecep Abdullah mengapresiasi program Sadesha yang digagas Ridwan Kamil. Pihaknya mengaku siap mengejar target untuk mencetak 5.312 hafidz Al-Qur’an sesuai jumlah desa di Jawa Barat.
“Sadesa berawal dari ide brilian Kang Emil yang bermaksud memuliakan para hafidz dan beliau mengamanatkan ke kami ide tersebut,” kata Cecep.(yon)
Discussion about this post