BANDUNG, walimedia.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Muhammad Farhan menilai stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sudah saatnya dikelola swasta, yakni PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB). Terlebih, manajemen Persib Bandung telah menyatakan kesiapannya mengambil alih GBLA untuk diubah menjadi homebase bertaraf internasional.
Farhan menyatakan, Pemerintah Kota Bandung (Pemkot Bandung) harus dewasa dalam menyikapi langkah tersebut. Pasalnya, dirinya menyebut Pemkot Bandung sudah mendapat contoh dan bukti nyata kemajuan dan fungsi dari stadion jika dikelola pihak swasta.
“Pemkot Bandung tidak perlu mengerahkan upaya terlalu besar untuk pengelolaan sebuah stadion. Delegasi dari Dispora Kota Bandung pernah ke Kabupaten Gianyar (Bali) dan menyaksikan sendiri bagaimana klub profesional mampu mengelola stadion dengan sebaik-baiknya,” ujar Farhan di Bandung, Senin (23/12/2019).
Menurutnya, GBLA telah terkatung-katung karena kasus korupsi pembangunannya dengan modus ketidaksesuaian spesifikasi barang, dugaan penggelembungan nilai proyek, hingga penyalahgunaan kewenangan yang merugikan negara Rp103 miliar. Dampaknya, stadion kebanggaan Kota Bandung tersebut memerlukan renovasi besar-besaran.
“Kondisi fondasi konstruksi bangunan utama masih baik. Walaupun kondisi atap sangat tidak memadai dan bangunan tambahan atau samping sangat tidak memadai. Hal ini berdasarkan pemaparan Distaru Kota Bandung, Polrestabes dan pendapat konsultan ahli. Jadi sangat perlu renovasi besar,” katanya.
Farhan menyatakan, manajemen Persib Bandung yang memberikan isyarat akan beralih ke stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung untuk dijadikan homebase harus menjadi perhatian Pemkot Bandung. Menurutnya, sudah seharusnya Pemkot Bandung memberikan kewenangan pengelolaan GBLA kepada swasta.
“Swasta (PT PBB) diberi komitmen kelolaan jangka panjang, tetapi diberi persyaratan dan pengawasan yang memastikan tidak membuka peluang penyalahgunaan seri kedua (korupsi). Jika tidak Diberikan ke PT PBB, maka akan menimbulkan dua hal, yaitu janji GBLA untuk Persib tidak terpenuhi dan Persib akan pindah kandang ke Stadion Si Jalak Harupat,” terangnya.
Farhan menjelaskan, GBLA yang telah merogoh kocek Rp545 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai akan terus merugikan negara jika masih dikelola pemerintah. Untuk itu, dirinya meminta agar pengelolaan GBLA segera dialihkan.
“Dengan kondisi serba tidak pasti seperti sekarang, GBLA bukannya memberi manfaat apalagi pendapatan ke kas Kota, malah menguras biaya perawatan Rp2,5 miliar setahun. Siapa yang diuntungkan? Siapa pula yang mau dilindungi dengan status hukum stadion GBLA yang menggantung ini,” tuturnya.
Maka dari itu, Farhan pun mengajak seluruh pihak termasuk pimpinan di Kota Bandung untuk berdialog membahas GBLA dari berbagai sudut dengan transparan agar dipahami publik. Menurutnya, Pemerintah Kota Bandung harus mampu menjadikan stadion GBLA menjadi markas Persib Bandung.
“Persib milik kita kebanggaan Jawa Barat. Saya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Eksekutif, Legislatif, Kepolisian, TNI dan Adhiyaksa untuk membuka diskusi dan telaah hukum yang mendalam dan terbuka atas problem stadion GBLA,” ujar dia.(yon)
Discussion about this post