BANDUNG, walimedia.com – Selama sepekan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial beserta jajaran melakukan lawatan ke Jepang untuk menghadiri beberapa agenda kegiatan.
Lawatan ke Negeri matahari terbit itu dilakukan sejak 2 Februari lalu, dan baru tiba kembali di Bandung pada 8 Februari 2020.
Selain Oded, turut dalam rombongan di antaranya, Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan, anggota DPRD Kota Bandung Maya Himawati dan Agus Gunawan yang turut serta dalam perjalanan ini, didampingi jajaran Pemerintah Kota Bandung.
Ada banyak rangkaian agenda yang dilakukan pada kunjungan ini. Hari pertama, Oded dan rombongan mendatangi Ukishima Incineration Plant.
Ukishima Incineration Plant adalah salah satu tempat pengelolaan sampah kertas dan plastik milik Pemerintah Kota Kawasaki. Pemkot Kawasaki memaparkan tentang tahapan pengelolaan sampah dan plastik dari mulai pemilahan, pengempresan, pembakaran hingga menjadi sesuatu yang bernilai (energi, barang daur ulang).
Setelah itu, mereka juga mengunjungi Kawasaki Environment Research Institute (KERI) sebagai pusat penelitian tentang lingkungan di Kawasaki.
“Di sini Mang Oded bersama Pak Teddy dan jajaran belajar betul tentang bagaimana pengelolaan lingkungan yang berhasil di Jepang yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan kita bisa mengimplementasikannya di Bandung setelah ini,” kata Oded.
Keesokan harinya, rombongan mengunjungi J Bio Food Recycle Corporation. J Bio Food Recycle adalah perusahaan pengelolaan sampah organik yang mencakup beberapa kota di Jepang, termasuk Kota Kawasaki. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 ini mengolah sampah organik sebanyak 80 ton per hari, dan mampu menghasilkan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3000 rumah.
“Teknologi yang dipakai adalah teknologi ramah lingkungan.Sampah organik dihasilkan dari makanan kadaluarsa yang berasal dari stasiun, supermarket, restoran dan lainnya,” jelas Oded.
Sepulang dari J Bio Food Recycle Corporation, Oded dan jajaran melakukan diskusi terpumpun lanjutan dengan KERI. Diskusi ini membahas tentang teknologi yang cocok untuk diterapkan di Kota Bandung dan menghasilkan beberapa rencana aksi.
“Kami sudah berdiskusi selama lima kali. Hasil dari studi sementara adalah membangun TPA Cicabe sebagai pilot project yang dapat mengolah sampah sampah sebanyak 40 ton per hari. Lalu kita juga diberi beberapa solusi untuk business plan dari pembangunan TPA dengan bantuan dari Jepang,” imbuhnya.
Puncak dari kunjungan itu adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Bandung dan Pemkot Kawasaki. Kerja sama yang telah dijajaki selama setahun terakhir itu akan fokus pada penataan lingkungan dan kerja sama teknologi di bidang pengelolaan sampah.
“Kami sangat berharap kerja sama ini betul-betul bisa memberikan dampak positif ke Kota Bandung. Hadirnya jajaran DPRD Kota Bandung juga menunjukkan ada komunikasi, kerja sama, dan komitmen yang kuat dari eksekutif dan legislatif soal isu lingkungan ini,” ungkap Oded.(bud)
Discussion about this post