Walimedia.com, BANDUNG – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mensiyalir terdapat 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) telah terpapar radikalisme, hal tersebut ditanggapi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) perwakilan Jawa Barat Aceng Fikri sebagai fenomena gunung es.
Hal ini menurutnya tidak lepas dari aktifitas penyebaran radikalisme di kampus telah berlangsung sejak 1983, “Artinya telah 35 tahun aktifitas penyebarannya berlangsung”, jelas Aceng yang dihubungi melalui tele conference dalam acara forum dialog isu-isu kontemporer pemerintahan, Jum’at (8/6) di Bandung.
Lebih jauh Aceng menjelaskan sebagai ideologi Pancasila sudah selesai untuk diperdebatkan. Namun dalam pelaksanaan harus diakui masih jauh dari yang dicitakan. Hal ini menyebabkan sebagian kalangan kecewa dan tidak bisa menerima kondisi tersebut. Namun menurutnya yang salah bukan pancasilanya, “tidak logis dong pancasila yg tidak salah kok mau diganti. Saya sepakat kalau misalkan ada yg berpendapat bahwa sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus terus di implementasikan.”
Terkait fenomena gunung es yang dimaksud Aceng, menurutnya harus segera dicegah penyebarannya. Seperti yang ditegaskan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu bahwa seluruh elemen bangsa harus terlibat aktif mencegah infiltrasi segala bentuk paham yang ingin mengganti ideologi Pancasila. “Presiden sudah jelas sikapnya, dan saya berharap seluruh elemen bangsa harus segera merespon secara positif”. tegasnya.
Pemberlakuan Undang Undang Antiterorisme yang telah direvisi, lanjut Aceng menjadi legitimasi kuat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebaran paham radikal khususnya di lingkungan kampus, umumnya di masyarakat luas. “tentu kita harus menghormati otoritas kampus, namun ada kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan bangsa dan negara yang harus diselamatkan dari berbagai ancaman”. jelasnya.
Selain upaya preventif dan preemtif yang dapat dilakukan pemerintah adalah membangun kembali koalisi sosial yang kembali didengungkan Azyumardi Azra, “koalisis sosial harus kembali dibangun dan dikuatkan dengan mengangkat nilai-nilai ideologi kebangsaan, kearifan lokal dan Islam Wastiyah. Ini agenda penting untuk segera dirumuskan, termasuk diantaranya penguatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),”terang Aceng.
Forum Dialog Isu-isu Kontemporer Pemerintahan (FDIKP) yang diselanggarakan Eksplorasi Dinamika Analisis Sosial (EDAS) ini merupakan kali ketiga dari kegiatan diskusi ilmiah dwi mingguan. Dalam acara diskusi yang menghadirkan Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Jawa Barat Dr. Phil Gustiana Isya Marjani, analis politik EDAS Dr. Wawan Gunawan dan Ketua Badko HMI Jawa Barat Achyar Al-Rasyid mengangkat tema Membumikan Pancasila: Cegah Tangkal Radikalisme di Lingkungan Kampus.
FK/RS
Discussion about this post