BANDUNG | WALIMEDIA – Rutinitas pentas seni dan budaya menjadi tulang punggung penting Kota Bandung dalam merawat identitas bangsa.
Hasil utama dari banyaknya pementasan maka akan melahirkan talenta-talenta seni dan budaya terbaik yang bisa melanggeng hingga ke ajang internasional.
Oleh karena itu, kegiatan berkesenian harus terus diwariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya.
“Saya selaku anggota DPRD berterima kasih kepada para peserta yang mau bergairah mengikuti acara. Saya yakin bahwa ada talenta-talenta yang belum tersorot dari berbagai pelosok Kota Bandung yang perlu dibanggakan. Mereka percaya diri untuk mentas dan bukan tidak mungkin suatu saat namanya bergaung di kancah internasional,” ujar Achmad Nugraha, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Minggu (7/1/2024).
Ia menjelaskan betapa pentingnya acara seni dan budaya di tengah misi Kota Bandung sebagai kota jasa dan wisata. Gelaran rutin seni dan budaya ini juga akan menjadi agenda penting penyambut para wisatawan, terutama mancanegara.
Achmad Nugraha menuturkan, yang layak ditawarkan kepada wisatawan asing adalah keunikan dan ciri khas bangsa Indonesia. Wisatawan lebih tertarik kepada budaya bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk seni mulai dari tari, wayang, hingga pakaian sekalipun.
Dengan hadirnya berbagai pentas seni, Kota Bandung akan dikenang sebagai kota yang mampu menyediakan keberagaman identitas bangsa Indonesia. Di sisi lain, ekonomi akan berdenyut dengan hadirnya wisatawan yang turut membelanjakan pengeluarannya ke berbagai sektor ekonomi kota.
“Kita lihat bagaimana kontribusi Kenanga Merah ini saja, yang dengan gelaran sederhana bisa memberikan khazanah dan nilai bangsa yang sejatinya harus kita pertahankan. Ini keren sekali para peserta lomba budaya. Dengan kesederhanaan ini ingin memberikan suatu gambaran bahwa kemampuan diri harus diperlihatkan. Ini adalah bentuk kecil Kenanga Merah bagi negara,” ujarnya.
Achmad Nugraha menaruh perhatian kepada seniman dan budayawan yang masih kesulitan untuk menggelar pertunjukan seni. Padahal, ada banyak ceruk ekonomi yang harus diisi dari setiap insan Kota Bandung yang hidup dari seni.
“Selain berkesenian tentunya yang paling dituju itu seniman dan budayawan bisa berkehidupan. Peran pemerintah melalui Perda 12 Tahun 2009 harus didorong. Saya berharap pelestarian seni dan tradisi harus terus berkembang. Khazanah kita begitu kaya. Melihat Kenanga Merah bahwa banyak yang diikutsertakan dari berbagai kalangan, meski Kenanga Merah selama ini bergerak secara mandiri, saya apresiasi setinggi-tingginya perjuangan demi identitas bangsa ini,” ujarnya.
Ketua Umum Kenanga Merah Kota Bandung Sri Pujiastuti mengatakan, Kenanga Merah merupakan wadah dengan beragam kegiatan di dalamnya. Selama setahun terakhir, Kenanga Merah telah mengadakan talk show kebangsaan dan kebhinekaan.
Selain itu, ada pula pelatihan keterampilan membuat pastry, katering, dan barista bagi para anggotanya. Telah diadakan pula bazar ekonomi supaya anggota dan warga yang selama ini membersamai Kenanga Merah bisa mendapatkan ilmu dan menjadikan kreatifitas serta inovasi sehingga mendorong lebih mandiri dan berdaya. Di ranah sosial dan keagamaan, Kenanga Merah juga menggelar belajar mengaji dari dasar.
Kenanga Merah juga mengadakan acara seni budaya. Seperti lomba kebaya Kenanga Merah di Pagelaran Seni Kenanga Merah kali ini yang ingin mengajak perempuan Indonesia untuk lebih mencintai busana kebaya yang menampilkan keanggunan, kecantikan, dan karakter wanita Indonesia.
“Ini harus kita rawat, kita jaga bersama agar seni budaya di Indonesia tidak punah, dan tentunya menjadi jati diri dan identitas suatu bangsa. Mari kita bersama-sama lestarikan budaya ini. Pentas Seni Kenanga Merah ini dari kita dan untuk kita. Terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya,” tutur Sri Pujiastuti.(red)
Discussion about this post