WALIMEDIA | BANDUNG – Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor yang tidak terpengaruh situasi pandemi covid-19. Akan tetapi sektor ini mengalami refocusing anggaran sehingga hal tersebut cukup berdampak pada upaya pemulihan pertumbuhan ekonomi. Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Anwar Yasin mengatakan hal itu usai Rapat Kerja Evaluasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Jumat (21/5/2021).
“Anggaran pada mitra komisi dua sebaiknya tidak direfocusing, karena anggaran tersebut untuk pertumbuhan perekonomian. Apalagi masalah pertanian, kalau tidak ada (anggaran) akan berbahaya,” katanya.
“Jadi saya berharap nanti ini perhatian gubernur terhadap pertanian milenial ini harus berhasil,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, banyak program pertanian yang kurang tersentuh sehingga perlu perhatian, khususnya bagi keberlangsungan para petani di Jawa Barat. “Banyak program yang tidak tersentuh. Seperti petani di Indramayu yang dikenal sebagai sumber lumbung padi sekarang terancam ketika mereka miskin dan tidak bisa bergerak. Ini perlu perhatian khususya buat para petani kita,” katanya.
Yasin berharap, anggaran untuk sektor pertanian dapat ditingkatkan karena apabila terus mengalami refocusing akan menyulitkan peningkatan pertumbuhan ekonomi. “Harapan kita bagaimana petani meningkat (kesejahteraan), salah satunya adalah anggran untuk dinas pertanian ditingkatkan supaya program dapat tersentuh,” ujarnya.
“Jika anggaran tersebut tidak ada, petani akan kebingungan padahal ada kemungkinan untuk meningkatkan. Tetapi karena anggrannya tidak ada sehingga tidak dapat dilakukan upaya tersebut,” tambahnya. (*)
Discussion about this post