BANDUNG, Walimedia.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Mengajak Masyarkat untuk hidup sehat dan fokus pada penanganan pencegahan stunting (kerdil) pada anak lewat program pencegahan dan intervensi spesifik pada sasaran dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak sejak dilahirkan.
Berdasakan pemantauan status gizi tahun 2017, prevalensi stunting (kerdil) di Jawa Barat memasuki kategori sedang ke tinggi, yakni di angka 29, 2 persen. Bahkan sebanyak tiga kabupaten dinyatakan lokus dan harus menjadi perhatian, baik itu pemerintah provisinsi, pemerintah pusat termasuk masyarakat.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mengajak masyarakat untuk mencapai derajat hidup sehat dengan mengangkat isu stunting di Car Free Day Dago (CFD), Jalan Ir.H. Djuanda, Kota Bandung, Minggu (28/10/2018) Pagi. Kegiatan ini sekaligus sosialisasi awal dari rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 yang diperingati setiap tanggal 12 November pada setiap tahunnya.
“Sejatinya bicara soal kesehatan itu adalah berbicara tetang perilaku dari semua masyarakat. Ketika berbicara tetang kehadiran tenaga kesehatan kontribusinya hanya 20 persen dalam teorinya,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Jabar, Sri Sudartini di lokasi.
keterlibatan tenaga kesehatan hanya berkontribusi sebanyak 20 persen untuk mengatasi setiap permasalahan di masyarakat. Artinya, lingkungan menjadi titik tolak yang paling menentukan mencapai derajat kesehatan.ucapnya
“Lingkungan diartikan dengan banyak hal, bagaimana lingkungan pendidikannya, bagaimana lingkungan kebersihanya. Dan juga, bagaimana stabilitas politik, stabilitas ekonomi,” paparnya.
Menurut Sri, isu soal stunting ini adalah masalah bersama. Sebab yang menjadi penyebab utama adalah pola makan dan pola asuh. Dimana hal tersebut berkaitan pula dengan akses terhadap kesehatan lingkungan. Yang terakhir, adalah mengenai komitmen. “Kita mengoptimalkan pembinaan masyarakat melalui masyarakat terkecil dulu, yaitu keluarga,” ucapnya.
Kerena itu, Dinkes Jabar ingin melibatkan berbagai pihak, diantaranya organisasi masyarakat dan akademisi. Pada kesempatan ini, Sri sampaikan, sudah menggandeng Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Barat sebagai mitra untuk mensosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat.
“Bahwa dari mulai awal November (2018) sampai dengan ke depan kita memiliki rangkaian hari kesehatan nasional, temanya kita mengambil bahwa ayo hidup sehat dimulai dari kita,” kata Sri seraya menyampaikan puncak acara HKN ke-54 di Jabar akan dilaksanakan di Gedung Sate, Kota Bandung pada 18 November mendatang.
Ditambahkan, terdapat tiga kabupaten di Jawa Barat yang saat ini menjadi lokus fokus stanting dengan kategori dari mulai medium, tinggi dan sangat tinggi. Tiga kabupaten itu yang akan menjadi fokus bersama, pemerintah pusat dan daerah.
“Tapi bukan berarti daerah lainnya tidak diolah. Yang lainnya juga kita lakukan pengelolaan yang sama untuk mencegah stunting agar prevalnsinya tidak bertambah banyak,” pungkasnya. (zar)
Discussion about this post