BANTEN, walimedia.com.- Jababeka Group selaku pengelola KEK
(Kawasan ekonomi eksklusif) Tanjung Lesung mendapat apresiasi dari para dokter di Klinik Cikadu Indah memberikan apresiasi kepada Jababeka Group selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang bergerak cepat untuk mengevakuasi korban tsunami di wilayah Banten.
“Jababeka selaku pengelola sangat cepat respon untuk mengevakuasi korban ke Klinik Cipadu Indah. Ada hampir 100 korban yang dievakuasi pada malam kejadian,” kata Pradipta salah seorang dokter di Klinik Cikadu Indah saat ditemui di Desa Cikadu, Pandeglang, Banten (24/12/2018).
Menurut Pradipta, sampai pagi tadi tercatat ada 98 korban dilarikan ke Klinik Cipadu Indah yang didominasi oleh anak-anak, dan wanita. Namun, lanjutnya, setelah kondisi korban stabil, mereka kita larikan ke rumah sakit terdekat diantaranya RSUD Berkah Pandeglang, RS Sari Asih, dan Puskesmas Panimbang.
Dikaui Pradipta, korban yang dilarikan ke Klinik Cikadu didominasi oleh tamu hotel dan karyawan Tanjung Lesung. “Korban cenderung lebih banyak dari keluarga PLN dan Kemenpora, sedangkan untuk karyawan hanya beberapa orang saja,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk tenaga medis yang bertugas di Klinik Cikadu hingga saat malam ini berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 3 Dokter dan 4 paramedis.
“Untuk bantuan medis, pihak Jababeka sudah menyalurkan obat-obatan, alat, dan tenaga medis dari President University,” ungkap Pradipta.
Jimmy, salah satu karyawan Tanjung Lesung yang berhasil selamat dari amukan ombak tsunami mengatakan, gelombang air menghantam setinggi hampir 2 (dua) meter lebih.
“ketinggian air hampir 2 meter lebih, semua terhempas, dan alhamdulillah saya masih bisa selamat dan langsung dievakuasi ke Klinik Cikadu,” ungkap Jimmy.
Saat ditemui, kondisi kesehatan Jimmy sudah mulai membaik, dan malam ini akan segera dievakusi ke Jakarta untuk pemulihan.
Jimmy mengucapkan terima kasih kepada Jababeka selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang telah cepat tanggap untuk membantu mengevakuasi para korban.
Hingga berita ini diturunkan, total pengungsi di Kantor Desa Cikadu berjumlah lebih dari 200 jiwa yang berasal dari Desa Cipakis, Citereup, dan Tanjung Jaya, dan didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah sementara korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang.
Dan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.(bud)
Discussion about this post