BANDUNG | WALIMEDIA.ID, – Banyak anggota DPRD yang berasal dari wilayah Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Sayangnya, mereka terkesan tutup mata dengan banyaknya pengangguran di wilayah tersebut.
Hal itu diungkapkan Dedi Kurniawan, Ketua Dewan Daerah WALHI Jabar, sebagai bentuk kekecewaan terhadap anggota legislatif yang belum bersikap terkait masalah yang terjadi di wilayah kecamatan Panyileukan.
Menurut Dedi, tiga bulan lalu forum pemuda mengadakan aksi unjuk rasa dan audiensi ke sekitar 30 perusahaan di kawasan industri Mekar Raya, Panyileukan, Kota Bandung
Dalam aksinya, mereka menunutut pihak perusahaan agar memprioritaskan warga sekitar lokal dalam perekrutan tenaga kerjanya, baik level midle dan bawah.
Pasca aksi, kata Dedi, Camat Panyileukan, Iwan Sumaryana dan perwakilan pengurus kawasan industri Mekar Raya, mengundang aliansi pemuda melakukan pertemuan untuk mengambil jalan terbaik demi meningkatkan kesejahteraan warga dan kenyamanan usaha.
Hasilnya, 18 dari 30 perusahaan yang mengikuti pertemuan, kemudian berkomitmen dan menandatangani pernyataan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal Kecamatan Panyileukan.
Pihak perusahaan juga siap membantu kegiatan sosial kemasyarakatan warga melalui tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).
Sudah hampir 6 bulan berlalu, pihak perusahaan tak kunjung merealisasikan komitmen atau kesepakatan yang sudah ditandatanganinya.
“Sudah hampir 6 bulan pihak perusahaan belum progresif dalam mengimplementasikan komitmen tersebut, terlebih pihak kecamatan menyerahkan segala hal teknis pada tim yg dibentuk, tanpa melakukan ketegasan kepada pihak perusahaan melalui surat atau hal apapun,” jelas Dedi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/1/2025).
Menurut Dedi, hendaknya eksekutif dan legislatif, respek tentang situasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sebelum ada gejolak unras (unjuk rasa) yang lebih meluas.
Hingga sekarang, kata Dedi, pihak aparat pemerintahan, khususnya legislatif atau DPRD, sepertinya menutup mata atas permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi di Panyileukan.
“Ada beberapa anggota dewan di wilayah Panyileukan namun seakan tutup mata atas banyaknya pengangguran di wilayah Panyileukan,” kata Dedi.(*)
Discussion about this post