BANDUNG BARAT | WALI MEDIA – Sampah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam masyarakat sehari hari. Setiap rumah tangga rata-rata menghasilkan 3 sampai 5 kg sampah perharinya.
Oleh karenanya, pemerintah daerah sudah harus berpikir kreatif dan inovatif untuk menanggulangi sampah yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia.
Demikian dikatakan Bakal calon (bacalon) Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Ismail saat bincang-bincang soal sampah yang belakangan ramai diperbincangkan publik.
“Kita tidak akan pernah bisa menghindar dari sampah selama berputarnya kehidupan,” kata Asep, yang kini mencoba merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkontestasi pada bursa Pemilihan kepala daerah (Pilkada) KBB 2024 ini.
Menurut Asep, terobosan yang paling sederhana dalam menyelesaikan sampah, salah satunya menjadikan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis.
“Insya Allah, apabila saya terpilih jadi bupati di kabupaten Bandung Barat gunungan sampah di Sari Mukti kecamatan Cipatat akan diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis,” janji Asep, yang mantan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat, Senin (18/6/2024).
Dengan dijadikan sampah sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi, kata Asep, setidaknya akan menghasilkan nilai tambah pendapatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang ikut terlibat atau berparisipasi.
“Adapun model dan bentuknya, sehingga sampah menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakaat, akan saya jabarkan nanti dalam rencana visi-misi, serta rencana aksi saya selaku Bakal Calon Bupati kabupaten Bandung Barat periode 2024- 2029,” tandasnya.
Sebagai warga KBB, Asep mengaku tidak ikhlas dan menerima jika kondisi waduk Saguling dan warga kecamatan Cipatat yang berada di sekitar TPA Sarimukti seolah dibiarkan seperti sekarang ini. Yakni sebagai kawasan pembuangan sampah dan kurang diperhatikan.
Terkait hal itu, Asep berkeinginan sungai Saguling suatu saaat menjadi jernih, dan wilayah Cipata menjadi kawasan yang merenah tumaninah. Bahkan, ia juga menginginkan akses Cipatat–Cipeundeuy menjadi daerah lintasan wisata yang akan sangat menarik di kunjungi wisatawan.
“Saya sudah punya konsep Saguling jadi herang (jernih) dan Cipatat jadi wilayah genar merenah tumaninah, bahkan juga soal akses Jalan Cipatat–Cipeundeuy sehingga menjadi daerah lintasan yang menarik wisatawan,” pungkasny.(k12)
Discussion about this post