SUKABUMI,walimedia.com – Menjelang penutupan pendaftaran calon direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM TBW) Kota Sukabumi 15 Februari mendatang, baru dua orang yang melakukan pendaftaran kepada Panitia Seleksi (Pansel) Pemkot Sukabumi.
Ketua Pansel Rahmat Sukandar mengatakan, untuk sementara ini baru ada dua orang yang sudah menyatakan mendaftarkan diri serta menyerahkan berkas persyaratan. Kedua orang itu atas nama Asep Apudin dan Dedi Setiadi.”Iya, baru dua orang yang datang langsung daftar. Tapi banyak juga yang melakukan konfirmasi, namun belum menyerahkan berkas persyaratan,”ujar Rahmat. Senin, (11/02/2019).
Rahmat juga tidak menutup kemungkinan, pendaftar calon direktur PDAM akan banyak saat detik-detik penutupan. Sehingga itu akan lebih bagus dan banyak pilihan.”Mungkin yang belum daftar sedang menyiapkan beberapa berkas administrasi untuk memenuhi persyaratan, sehingga pas di injure time atau batas akhir pendaftaran bisa banyak yang daftar,”kata Rahmat.
Mengenai persyaratan Rahmat menjelaskan, yakni calon tidak boleh anggota partai politik, memiliki sertifikasi manajemen pengelolaan air minum, dan usia mulai dari 35 sampai 55 tahun.”Usia kita sesuaikan dengan PP no 54 tentang BUMD atau BUMN. Dan mengenai sertifikasi tersebut sebenarnya bukan menjadi syarat mutlak, namun kita juga pasti dahulukan yang memiliki sertifikat pengelolaan air minum,”terang Rahmat.
Setelah para calon tersebut dinyatakan lulus dalam administrasi, kemudian mereka akan memasuki tahapan berikutnya, yaitu tes tertulis, psikotes, pemaparan rencana bisnis plan dan lainya.”Nanti setelah semuanya tes sudah dijalani. Kami merekomendasikan tiga orang terbaik yang diserahkan kepada pimpinan daerah,’terangnya.
Sementara itu Dedi Setiadi salah satu calon yang ikut daftar mengungkapkan, keikutsertaannya ingin memajukan PDAM. Sebab, kata dedi sekarang banyak keluhan dari masyarakat tentang pelayanan, entah itu berkaitan dengan penyediaan ataupun pendistribusian air. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang enggan membayar dari dampak buruknya pelayanan.”Saya daftar ini pertama sudah jelas ingin memajukan PDAM, kemudian ingin tahu apa yang menjadi permasalahan sehingga pendistribusian dan persedian air itu banyak dikomplen oleh masyarakat, dan masalah ini menjadi titik awal saya untuk memajukan PDAM lebih baik lagi,”tandas Dedi.
Selain itu lanjut Dedi, kedepannya PDAM itu harus mandiri. Artinya, tidak ketergantungan atau disupport terus dana oleh pemerintah. Melainkan kata dedi, harus bisa memberikan kontribusi dengan memyumbang pendapatn asli daerah (PAD).”Selama ini kan masih didanai oleh pemda dari penyertaan modal. Nah bagi saya nanti bagaimana PDAM itu mandiri dan bisa memberikan kontribusi ke PAD,”pungkas Dedi.(Ardan)
Discussion about this post