SUKABUMI, (WM) – Informasi maupun berita mengenai penyerangan kepada ulama saat ini begitu sering terdengar. Dan itu bukan hanya berita hoax saja. Itu sudah memakan korban, seorang ulama dianiaya.
Malah ada lagi tokoh Persis yang menjadi korbannya. Oleh karena itu, di Sukabumi, Jawa Barat, diadakan bagaimana menjaga ulama dari orang asing yang bermaksud berbuat jahat.
Pimpinan pompes Al-fath di Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, KH Fajar Laksana mengungkapkan, pihaknya saat ini mewaspadai setiap orang asing yang datang ke wilayah pondok pesantren. Oleh karena itu, para santri dilatih bela diri untuk menjaga ulama maupun dirinya.
“Kami setiap hari melakukan latihan bela diri di lingkungan pompes kami, untuk mebela ulama,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, santri dilatih bagaimana menangani tamu yang bermaksud menemui ulama atau kiayinya. “Mereka kami latih dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi tamu asing yang bermaksud menemui ulama atau guru ngaji,” ujarnya.
Dalam peragaan menangani orang asing yang berbuat jahat, santri-santri Al-fath sudah tahu betul apa yang harus diperbuat.
“Tapi kita tetap humanis dan selalu terseyum kepada tamu, namun kami akan lebih hati-hati lagi. Setiap tamu asing yang bermaksud menemui ulama atau guru ngaji harus didata di pintu gerbang. Lalu ditemani santri dan tidak rumah, namun di tempat yang lebih aman atau majelis,” paparnya.
Namun tetap kepada warga sekitar yang ingin sholat di masjid di lingkungan pesantren diperbolehkan, meski tidak didampingi santri. “Tapi Kita tetas waspada,” tegasnya.
“Kami harap santri juga dapat mengajak menyadarkan masyarakat di lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama menjaga lingkungannya” Pungkas Fajar. (Adisty)
Discussion about this post