BANDUNG | WMOL – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menggelar acara tadarus alquran bagi ASN di lingkungan Pemkot Bandung secara virtual.
Gelaran tadarus kali ini pun dirangkaikan dengan kegiatan doa bersama dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-76.
Menurut Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, ini merupakan momentum untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT khususnya untuk Kota Bandung.
“Tadarus alquran ini juga dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-76 RI, maka dilakukan doa bersama dalam rangka memohon membuka pintu langit kepada Allah SWT yang maha kuasa pemilik segala kekuasaan, pemilik corona, dan virus-virus lain,” kata Oded saat memberikan arahan di acara tadarus alquran secara virtual di Pendopo, Jumat, 13 Agustus 2021.
“Semoga Allah SWT secepatnya mengangkat virus corona dari Kota Bandung,” imbuh Oded.
Oded pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara tadarus yang rutin dilaksanakan setiap Jumat.
Khususnya kepada para ASN di lingkungan Pemkot Bandung yang rajin mengikuti acara tadarus dengan sungguh-sungguh.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para pembina, Ustaz KH Dr. Saiful Islam Mubarak Lc, juga terima kasih kepada semua yang rajin mengikuti tadarus alquran ini,” katanya.
“Insyaallah dalam kehidupan, pikiran, perasaan, emosional kita, jika selalu berinteraksi dengan Alquran, Allah SWT akan bersama kita di manapun berada,” ujarnya.
Oleh karenanya, Oded berharap dengan adanya program ini, seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung khususnya dan warga masyarakat Bandung umumnya bisa menjadi hamba Allah yang juga mencintai Alquran.
“Siapapun yang mencintai Alquran setelah cinta kepada Allah dan Rasul, akan mendapat syafaat di hari kiamat. Itu harapan kita semua,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron mengatakan, Alquran merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan membiasakan membaca, memahami dan mengamalkan isi Alquran secara konsisten akan terhindar dari celaka dan kesesatan termasuk musibah pandemi Covid-19
“Harus pandai mencari makna dan hikmah dari setiap kegiatan yang dilaksanakan, dimaknai sebagai bentuk kesadaran yang tulus untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah,” katanya.
“Sehingga lebih meningkatkan keimanan dan keberkahan, juga dijauhkan dari kesesatan termasuk musibah pandemi Covid-19 yang tengah melanda,” tuturnya.(wil/bud)
Discussion about this post