SUKABUMI, walimedia.com. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi belum menerima laporan bencana dimasyarakat akibat dampak dari musim kemarau.”Sampai saat ini kami belum mendapatkan laporan bencana akibat musim kemarau baik tertulis ataupun datang langsung,”ujar Kepala BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan usai rapat di Gedung DPRD kota Sukabumi, Jumat, (27/07).
Tapi pihaknya menyiagakan semua personil di musim kemarau yang diperkirakan tergolong panjang. Sebab hasil dari rapat dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, kemarau ini bukan hanya terjadi pada bulan Juli dan Agustus saja. Melainkan kata Asep bisa sampai akhir tahun.”Kita hanya bisa menyiagakan personil dalam menghadapi musim kemarau ini,”ujar Asep.
Selain itu lanjut Asep, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi lain seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) untuk masalah kekeringan. Begitu juga dengan intnasi PDAM tentang ketersediaan air bersih.”kalau masalah kekeringan berkaitan dengan area pesawahan kita juga koordinasikan dengan pihak DKP3, dan untuk masalah air bersih juga dilakukan hal yang sama dengan pihak PDAM,”akunya.
Asep juga tidak bisa mengelaurkan status siaga di musim kemarau ini, sebab masih menunggu dari provinsi. Bagaimana pun juga penetapan status siaga itu kata Asep, jika sudah adanya terjadi beberapa kejadian bencana, baru penetapan status siaga itu bisa dikeluarkan.”Tapi kalau kalau penetapan siaga itu diperbolehkan, artinya kita siaga selama 24 jam dalam menghadapi musim kemarau ini,”terangnya.
Mengenai potensi kekeringan lahan pertanian termasuk kebutuhan akan air bersih yang disebabkan oleh musim kemarau, Asep mengungkapkan, ada beberapa wilayah, seperti Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Lembursitu tapi tidak menyeluruh, hanya saja dibeberapa titik yang mempunyai lahan-lahan pesawahan. Itu yang harus diwaspadai.”Setiap kecamatan kan memiliki kelurahan, dan satu kelurahan juga belum tentu semuanya mengalami kekeringan, hanya saja yang dianggap memiliki area pertanian saja,”terangnya.
Dan untuk masalah air bersih, lanjut Asep, sejauh ini pemerintah sudah melakukan upaya dengan membangun sumur artesis di beberapa titik, setidaknya kebutuhan air bersih bisa dibantu dengan keberadaan sumur artesis tersebut.
“Tapi tetap kita lakukan koordinasi dengan instansi -instansi terkait jika ada bencana masalah kekeringan. Tapi bagaiamana pun juga jika terjadi bencana baik musim kemarau, hujan dan sejenis bencanan lainnya sudah menjadi kewajiban kita,”pungkasnya. (ardan)
Discussion about this post