BANDUNG, walimedia.com – Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Jawa barat memastikan stok beras yang ada di gudang sejauh ini tetap aman dan terjaga kualitasnya. Sehingga, Bulog Divre Jabar tidak akan melakukan pemusnahan beras seperti yang dilakukan provinsi lain.
“Kebetulan di Jawa Barat gak ada, sepertinya itu di provinsi lain mungkin,” kata Humas Bulog Divre Jabar, Abdul Hadi melalui sambungan telepon, Selasa (03/12/2019).
Hadi menjelaskan, stok beras yang ada di gudang Bulog Divre Jabar saat ini mencapai 260 ribu ton. Untuk menjaga kualitas, pihaknya melakukan spraying dan fumigasi secara rutin agar tidak mengalami penurunan mutu atau mengalami penurunan mutu atau disposal stock.
“Kalau spraying (penyemprotan) sebulan sekali untuk menjaga kualitas beras,” tuturnya.
Untuk mengurangi penumpukan, pihaknya juga melakukan pendistribusian beras, baik komersil maupun dijual bebas di pasaran. Meski belum merata, beras tersebut juga ada yang disalurkan untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sesuai imbauan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Sekarang paling kalau ada operasi pasar, kalau ada bencana. BPNT juga sekarang sudah mulai, sejak ada imbauan itu,” ujar Hadi.(yon)
Belum meratanya pendistribusian beras Bulog untuk BNPT, kata dia, dikarenakan ada kecemburuan dari pihak-pihak tertentu. Namun, pihaknya akan mengupayakan distribusi beras untuk BNPT bisa tetap berjalan agar tidak terjadi penumpukan.
“Memang belum merata, biasalah mungkin yang biasa masuk dan diuntungkan BPNT, sekarang mau ke Bulog lagi, jadi ada yang gak seneng,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut 20.000 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terpaksa dimusnahkan karena mengalami penurunan mutu atau disposal stock. Nilai beras disposal tersebut mencapai Rp160 miliar dengan asumsi harga rata-rata pembelian di petani sebesar Rp8.000 per kilogram.(yon)
Discussion about this post