Sumbangan gol hasil bunuh diri bek Palestina Ibrahim Alfuqaha dan sepakan bek kiri Habil Abdillah Yafi membuat Indonesia mengoleksi sembilan poin dari tiga laga.
Skuad asuhan pelatih Bima Sakti itu mengungguli Malaysia yang mengantongi tujuh poin dari tiga pertandingan.
Pertandingan terakhir Grup B Indonesia kontra Malaysia pada Minggu (9/10) di Stadion Pakansari pun akan menjadi penentu. Indonesia hanya membutuhkan hasil seri dari pertandingan tersebut untuk menjadi juara grup.
Jika menjadi kampiun grup, Indonesia akan melaju langsung ke Piala Asia U-17 2023.
Namun, andai kalah dari Malaysia, Indonesia akan menduduki peringkat kedua dan kelolosan ke Piala Asia U-17 2023 hanya dapat diraih jika berstatus masuk sebagai enam “runner up” terbaik dari 10 grup yang ada pada kualifikasi.
Pada laga versus Palestina, Indonesia menekan sejak awal laga. Hasilnya, skuad berjuluk Garuda Asia itu unggul terlebih dahulu pada menit kedelapan via gol bunuh diri bek Palestina Ibrahim Alfuqaha.
Setelah itu, Indonesia terus memberikan masalah bagi pertahanan Palestina. Pada menit ke-13, misalnya, sepakan Muhammad Kafiatur membentur mistar gawang.
Memimpin satu gol, Indonesia tak mengendurkan serangan ke benteng lawan pada paruh kedua. Strategi itu berbuah gol pada menit ke-51 ketika sepakan Habil Abdillah Yafi dari luar kotak penalti melengkung masuk ke gawang Palestina.
Satu menit kemudian, Palestina mendapat kesempatan untuk memperkecil kedudukan melalui tendangan penalti. Sepakan 12 pas diberikan wasit asal Qatar Mohammed Ahmed Al-Shammari karena kiper Indonesia Andrika Fathir Rachman melanggar pemain Palestina Ahmed Sulaiman.
Musam Alshaer maju sebagai eksekutor penalti, tetapi bola tendangannya membentur mistar dan keluar dari gawang. Musam menyepak kembali bola itu dan melesakkan gol, tetapi wasit tidak mengesahkannya.
Setelah itu, Indonesia berada di bawah tekanan Palestina. Tetapi tim “Garuda Asia” itu mampu mempertahankan keunggulan dan mengunci kemenangan 2-0. (na/den)
Discussion about this post