BANDUNG. WM –Diskusi Publik Yang diselenggarakan kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),dengan tema mewujudkan Pilkada serentak 2018 yang demokratis dan aman untuk melahirkan pemimpin yang cinta NKRI dan Toleran.
Menurut Prof. Dr.H.Obsatar Sinaga, S.IP.M.Si Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Menuturkan, “Seorang calon kepala daerah yang terpilih seharusnya menjadi negarawan (Statesman) bukan politisi lagi.” Tandasnya.
“Jangan hanya ngomong cinta NKRI tapi kemudian jadi pemimpin produknya untuk kepentingan kelompoknya. Cinta NKRI itu maknanya supaya jadi seorang tokoh yang bukan politisi lagi setelah terpilih, tapi menjadi seorang tokoh negarawan. Jadi hanya ikut konstestan politik ketika begitu naik menjadi kepala daerah harus jadi negarawan menjadi bapak semua orang, dan jika di grassroot ada beda pendapat atau partai tetap saja rakyatnya”, jelas Obsatar kepada Awak media di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung, Kamis (22/3).
Fenomena tersebut menurutnya masih banyak terjadi di Indonesia, sebagai bukti masih banyak pembangunan hanya di sektor-sektor tertentu saja, akan tetapi untuk masyarakat Jawa Barat dirinya tetap optimis.
“Masyarakat Jabar tingkat kritisinya tinggi, dari 32 juta penduduk yang mempunyai hak pilih rata-rata kaum intelektualnya ada sekitar 46 %, itu berarti kemungkinan besar memiliki sikap kritis sehingga dalam perjalanan kepemimpinannya akan terus dikritisi”, jelasnya.
Diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa tersebut, juga dihadiri Tenaga Ahli Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Jalu Pradhono Priambodo dan perwakilan dari Polrestabes Kota Bandung.
(FK/RED)
Discussion about this post