SUKABUMI, (WM) – Polres Sukabumi Kota menggelar silaturhami dengan para santri. Kegiatan ini sebagai upaya mencegah berita hoax yang semakin gencar akhir-akhir ini dan maraknya berita Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menyambangi pondok pesantren di media sosial. Juga langkah awal mengaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di ponpes oleh santri. “Kami mengundang rois dan roisah atau santri yang dituakan di pesantren untuk bersama mencegah berita hoax,”kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro usai pertemuan di Gedung Pusat Kajian Islam Jalan Veteran Kota Sukabumi, Kamis (22/2).
Dijelaskan, santri saat ini sebagian besar melek terknologi yang mahir mengakses media sosial. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, santri diberikan pembinaan agar lebih cerdas menggunakan media sosial dan bisa lebih bermartabat dan mampu menyaring informasi. “Tidak semua informasi yang tersebar dimedia sosial itu benar. Kalau santri bisa memahami mana informasi yang benar dan tidak, tidak mudah terpancing dan bisa mencegah timbulnya keresahan di masyarakat,”kata Kapolres.
Siskamling santri bukan hanya lantaran merebaknya isu orang yang diduga gila menyusup ke lingkungan pesantren, tapi memang kebutuhan. Hal ini bagi Susatyo merupakan peluang untuk membangun kerjasama dengan para santri. Santri diberi keahlian bagaimana bertindak jika ada seseorang yang diduga melakukan kriminal dan cara mengamankannya agar tidak dihakimi masyarakat. “Kalau santri mengerti cara penangannya, Insya Allah lingkungan pesantren aman dan lingkungan disekitar pesantren juga aman,”katanya.
Selain dengan santri, Polres Sukabumi Kota juga bersinergi dengan MUI dan Pemkot Sukabumi untuk bersama melakukan pembinaan terhadap rois dan roisah. Kegiatan tersebut ditandaklanjuti dengan dilakukannya diskusi secara rutin untuk membahas masalah aktual. “Saya senang lantaran santri sangat antusias. Ini modal dasar untuk membangun Kota Sukabumi sebagai kota santri yang aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,”jelas Susatyo.
Sementara itu Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Pimpinan Daerah Kota Sukabumi, Ivan Algivari, menyambut hangat langkah yang ditempuh oleh Polres Sukabumi Kota, menurut Ivan, kabar tentang adanya ODGJ yang mendatangi ponpes sangat meresahkan sehingga perlu diambil langkah pencegahannya.“Kami sangat merespon dengan apa yang dilakukan oleh Polres Sukabumi Kota,”katanya.
Dia menganggap persoalan yang terjadi terhadap ulama sangat meresahkan ummat Islam dan merupakan persoalan keummatan yang perlu ditangani secara serius. Walaupun sejauh ini ada yang tidak bisa dipertangungjawabkan kebenarannya alias hoax, menjaga lingkungan ponpes tentu sangat penting. “Sinergitas Ormas Islam dengan Polres Sukabumi Kota sangat perlu karena kepentingan ulama itu kepentingan bersama. PGII juga siap membantu Polres Sukabumi dan santri,”pungkasnya. (Ardan)
Discussion about this post