KAB. BANDUNG BARATΙ WALIMEDIA -Beberapa waktu lalu Sungai Citarum di kawasan Jembatan Babakan Sapan (BBS), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat viral karena penuh dengan sampah. Hal ini pun langsung membuat banyak pihak turun tangan untuk melakukan pembersihan secara bersama-sama.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) turut turun dalam upaya pembersihan dan pengangkutan sampah di Sungai Citarum di kawasan Jembatan BBS ini.
Pada Selasa, 16 Juli 2024 kemarin, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman meninjau kondisi Sungai Citarum yang sempat viral itu.
Dalam kunjungannya bersama Satgas Citarum Harum dan pihak lainnya tersebut, Herman melihat langsung proses pembersihan yang masih berlanjut.
Kami bersama Satgas Citarum Harum, Pak Kasdam III/Siliwangi, Pj Bupati Bandung Barat hadir di Jembatan BBS melakukan check recheck tindak lanjut penataan dan pembersihan sampah di Sungai Citarum, khususnya 500 meter ke arah timur dan barat,” tutur Herman Suryatman.
Secara kasat mata, kata Herman, kini kondisi Sungai Citarum di Jembatan BBS sudah bersih dari sampah. Ini menunjukkan kinerja Satgas Gabungan sangat efektif.
“Tentu ini kerja sama dengan berbagai pihak, Pemda Provinsi Jabar dan kabupaten kota di kawasan Cekungan Bandung, juga para relawan,” kata Herman.
“Syukur, Alhamdulillah, tempo hari kawasan ini viral, kami haturkan permohonan maaf dan saat ini masyarakat bisa cek kondisi di lapangan sudah bersih,” ujarnya.
“Tugas kita adalah menjaga bagaimana indeks kualitas air dan kebersihan di Citarum. Ini menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi yang utama adalah warga masyarakat agar mengelola dengan memanfaatkan sampah sejak dari rumah tangga,” tuturnya.
Apalagi menurut Herman, sebagian besar sampah yang mencemari merupakan sampah rumah tangga, maka diharapkan semua pihak bisa lebih bijak dalam mengelola sampah.
Herman pun mengajak masyarakat Jabar, khususnya yang bermukim di kawasan Cekungan Bandung agar mulai memilah dan memilih sampah dari rumah. Dengan begitu, hanya sampah anorganik saja yang dibuang ke TPS hingga TPPAS.
“Kami berharap zero food waste, tidak ada sampah makanan yang muncul dari rumah sehingga yang keluar betul-betul sampah anorganik yang tentu akan dikelola dengan baik ke TPS dan ujungnya TPPAS,” pungkasnya.
(arm)*
Discussion about this post