BANDUNG | WALIMEDIA – Senyum ceria dan kegembiraan ala anak-anak yatim dan dhuafa terlihat saat WMOL (27/4/2021) berkunjung ke Panti Asuhan Hikmah Mufakir Istiqomah di Jalan Rajawali Timur, Gg Budi Darma RT 10 RW 03 Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir Kota Bandung. Saat mereka sedang kedatangan siswa dan siswi sebuah SMA di Kota Bandung yang menyumbang untuk anak-anak di panti itu.
Eulis Fatimah, penanggung jawab sekaligus pengasuh panti asuhan menjelaskan ada 43 orang anak yang tinggal di panti yang dipimpinnya itu, terdiri dari 15 anak perempuan dan 28 anak laki-laki. Mereka adalah anak-anak yang tak beruntung, ada anak yatim, anak piatu, anak dhuafa dan juga anak yang ditelantarkan. “Ada yang berasal dari Kota Bandung ada pula dari kota-kota lainnya, dari anak TK sampai yang kuliah sekalipun ada. Semuanya mendapat pelayanan sama,” terang Eulis kepada WMOL dalam kesempatan itu.
Menurut Eulis, ketika sahur keadaannya seperti yang biasa terjadi di rumah-rumah pada umumnya, namun saat berbuka sungguh luar biasa ramainya. Makanan dan minuman tersebut hasil sumbangan dari donatur.
Diakuinya, setelah terjadi pandemik selama setahun ini penyumbang ke panti asuhan ini memang berkurang. Karenanya, panti sendiri tidak mengandalkan sumbangan semata tetapi panti pun melakukan terobosan dengan berjualan mie baso dan nasi liwet. Ada yang dilakukan di Kota Bandung, Cililin dan juga Sindang Kerta. “Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan harian seperti untuk bayar SPP, bayar listrik, bayar air dan kebutuhan lainnya,” tambahnya.
Kegiatan selama Ramadan di panti asuhan ini sesungguhnya tak jauh berbeda dengan hari-hari biasa. Ada Shalat berjamaah, tadarus al Quran setelah Subuh, setelah waktu Ashar ada belajar hafalan al Quran dan juga Shalat Tarawih berjamaah. Karena pandemic, kegiatan sekolah anak-anak ini terpaksa dilakukan di panti dengan sistem pembelajaran daring sehingga tak mengherankan jika setiap hari panti menjadi ramai karenanya.
Salah seorang anak yang ada di panti, Idris, anak dhuafa yang berasal dari Bogor dan bersekolah di kelas VII MTs Muhamadiyah mengatakan dirinya merasa senang bisa berpuasa di panti asuhan ini walaupun jauh dari orangtua.
Kata Idris, di panti asuhan ini dirinya banyak teman sehingga hari-hari yang dilalui selalu menyenangkan. “Pokoknya asyik saja. Setelah pelajaran daring, ya paling yang bisa dilakukan itu main, baik main di asrama atau di luar asrama tetapi tempatnya nggak jauh-jauh dari panti,” kata Idris.
Anak lainnya yaitu Nisa yang sekolah di SD LPPN mengungkapkan dirinya teramat bahagia karena bisa hidup dan berkumpul dengan anak-anak lainnya. Dia pun tinggal bersama anak-anak lainnya dan makan pun Bersama anak-anak lainnya pula.
Uniknya anak di panti asuhan ini saat mendapatkan sumbangan berupa uang yang diberi langsung kepada mereka masing-masing sebagian ditabungkan kepada pengurus dan sisanya digunakan untuk kebutuhan mereka dan yang sering mereka lakukan adalah jajan padahal untuk urusan makan min um mereka sebenarnya sudah terpenuhi. Uang tabungan tersebut setiap saat bisa diambil kalau anak-anak panti itu membutuhkannya.
“Mereka harus dibiasakan menabung agar tidak boros,” ujar Eulis pula.
Anak-anak ini sepertinya sebelum tanggal 6 Mei 2021 akan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Kecuali yang masih kecil tentunya mereka akan tetap tinggal di panti. Kata Eulis, hal ini tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena mereka pulang membutuhkan ongkos dan juga bekalnya. Karenanya dia berharap ada donatur yang bisa memenuhi kebutuhan ini.
“Kami sangat terbuka bagi mereka yang mau meringankan beban kami yang ada selama ini dan semoga amal kebaikan sispapun hanya Allah yang membalasnya,” ungkap Eulis penuh harap.
Bagi mereka yang ingin menyumbangkan barang ataupun uang bisa langsung mendatangi panti atau bisa menghubungi Eulis Fatimah dengan namor handphone 081809141516.***(Deffy)
Discussion about this post