BANDUNG I WALIMEDIA – Persiapan cabang olahraga karate yang bakal tampil di ajang Popda Jabar 2023 sudah berjalan berbulan bulan. Sekarang tinggal waktunya pembuktian dari hasil latihan yang telah dijalani. Kebanyakan atlet karate yang tampil di Popda dihuni oleh atlet-atlet PPLTD dimana pembinaannya berkesinambungan dan jangka panjang.
Demikian dikatakan Manager/Koordinator Team Karate Kota Bandung ke Popda 2023, Erick .M Zaki Anggara yang ditemui di venue cabor karate Popda di Laga Tangkas SPOrt Jabar Arcamanik Bandung, Minggu (2/7/2023).
Erick mengatakan, atlet karate kota Bandung yang diterjunkan di Popda XIII berjumlah 19 atlet dan ini merupakan jumlah full team. Mereka yang tampil terdiri atas 10 putra dan 9 putri. Adapun nomor yang akan diturunkan di Popda ini antara lain ada kelas kata putra/i, kata perorangan putra/i, kata beregu putra/i sedangkan nomor kumitenya ada 6 kelas dan 5 kelas.
Bicara soal target Erick mengatakan target kota Bandung selalu tak lepas dari juara umum karena sudah hattrick menjadi juara umum. Dalam penyelenggaraan Popda sebelumnya, karateka kota Bandung sudah menjadi juara umum tiga kali.
“Mudah-mudahan di Popda tahun ini kami bisa menjadi juara umum yang keempat kalinya. Dan Insya Allah target tersebut bisa tercapai tatkala melihat persiapan, semangat dan tekad yang ditunjukkan anak-anak,” ujar Erick.
Menurut Erick, yang menjadi incaran medali emas kota Bandung di Popda, biasanya ada di semua kelas. Dan karateka putra putri yang tampil juga yang terbaik karena di karate itu ada sirkuit yang berkesinambungan begitu juga pembinaannya.
“Di Forki Jabar itu setiap bulan ada pertandingan. Dengan demikian kami bisa melihat kelas-kelas mana saja yang bisa mendominasi. Dan alhamdulilah di beberapa event karate Forki Jabar, kota Bandung selalu menjadi juara umum,” ujar Erick.
Erick berharap kedepannya selain Popda yang pertandingannya selalu terjadwal, pihaknya juga meminta kesemua yang terkait terutama para stake holder, dalam hal ini pemerintah yang menyalurkannya langsung lewat Dispora, agar tidak ada lagi keinginan yang dibatasi dengan alasan covid. Hal lainnya adal menyangkut kendala uang saku atlet termasuk uang latihan.
“Soalnya ada juga beberapa cabor yang sudah selesai dan menyumbangkan emas tapi uang saku dan uang latihannya belum terpenuhi dan ini menjadi kendala bagi para atlet,” tutur Erick.
Sampai hari kedua penyelenggaran Popda, Kontingen Kota Bandung masih memimpin perolehan medali dengan 12 emas, 4 perak, 8 perunggu. Disusul kota Depok dengan 5 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Diperingkat ketiga bercokol Kota Bogor dengan 3 emas, 1 perak dan 1 perunggu. (den)
Discussion about this post