SUKABUMI, (WM) -Komando Distrik Militer 0607 Kota Sukabumi ikut dalam mencegah munculnya berita hoax atau bohong. Pasalnya, berita hoax dianggap telah meresahkan dan berpotensi memecah persatuan bangsa. Upaya yang dilakukan diantaranya dengan memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat termasuk pemuka dan tokoh agama.
“Saya sampaikan ke pemuka agama agar bijak dalam menggunakan media sosial. Akhir-akhir ini banyak isu-isu yang belum tentu kebenarannya muncul di media sosial. Ini perlu disampaikan kepada jemaah masjid, gereja, dipura dan wihara,”ujar Dandim 0607 Kota Sukabumi, Letkol Inf. M.Mahfud As’at usai acara silaturrahmi dengan tokoh dan pemuka agama Kristen, Hundu dan Budha Kota dan Kabupaten Sukabumi serta dan Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB) di Makodim 0607 Kota Sukabumi, Kamis (01/03/2018).
Jika mendapati informasi yang berpotensi memecah persatuan termasuk penganiaan pemuka agama, terutama di media sosial, Dandim mengimbau agar tidak mudah percaya. Tapi terlebih dahulu mengkonfirmasi kebenarannya.Sebab, tidak semua berita yang muncul di media sosial bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Mengenai beredarnya informasi penganiayaan pemuka agama, dari sebanyak 20 kasus di Jawa Barat yang muncul di media sosial, hanya dua yang benar terjadi, selebihnya 18 berita hoax,”ungkapnya.
Selain memberikan penjelasan kepada tokoh agama dan elemen masyarakat, Kodim 0607 Kota Sukabumi bekerjasama dengan pihak kepolisian. Sebab, kewenangan penegakan hukum ada pada pihak kepolisian dan kepolisian memiliki tim cyber patroli dunia maya. Sedangkan Kodim, membantu dalam pencegahan dan memastikan benar atau tidaknya berita yang muncul di media sosial. “Kalau ada informasi yang meresahkan masyarakat, saya perintahkan Pasi Intel dan unit untuk mendatangi adminnya, dipanggil untuk memastikan kebenarannya,”tegasnya.
Wakil Sekretaris FKUB Kota Sukabumi, Bambang Heriyanto menyambut baik langkah yang diambil oleh dandim. Menurutnya, berita hoax yang muncul di media sosial sudah tahap meresahkan masyarakat, apalagi yang diberitakan terkait penganiayaan terhadap pemuka agama. “Maraknya berita hoax saat ini sudah semakin meresahkan masyarakat, makanya kami hadir diundang Pak Dandim untuk menyamakan persepsi. Mungkin saja ada tokoh dari agama yang terpengaruh terhadap kabar hoax tersebut. Jangan langsung jangan langsung percaya. Berita hoax ini berpotensi memecah persatuan bangsa,”katanya.
Diundangnya pemuka lintas agama dalam pertemuan tersebut kata Bambang, diantaranya untuk mengokohkan kerukunan antar umat beragama di Kota Sukabumi, terutama dalam menghadapi Pilkada Kota Sukabumi. Masing-masing tokoh agama bisa memberikan penjelasan kepada ummat atau jemaatnya agar tidak menggiring kepada salah satu calon. “Serahkan pada hati nurani, silahkan jemaat untuk memilih sesuai dengan keinginannya,”jelasnya. (Adisty)
Discussion about this post