BANDUNG, walimedia.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan melakukan penataan waduk Jatiluhur, Purwakarta, tahun 2019 ini. Penataan ini merupakan salah satu bentuk komitmennya untuk mewujudkan Jabar sebagai provinsi wisata.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil meyakini, dengan penataan yang akan dilakukannya wajah Waduk Jatiluhur menjadi objek wisata baru yang akan semakin menarik banyak wisatawan.
“Ke depan Jatiluhur akan ramai dan penuh kegiatan positif. Jabar provinsi pariwisata ini komitmen saya, kita akan tata ulang dan penambahan wisata baru di beberapa titik,” ujarnya saat meninjau sejumlah titik kawasan Waduk Jatiluhur, Ahad (19/8/2019) .
Dijelaskan Emil, kedepan akan ada sesuatu yang istimewa dari rencana revitalisasi tersebut, yakni pembangunan masjid terapung di tengah Waduk Jatiluhur. Nantinya, wisatawan yang kebetulan sedang berada di tengah waduk memiliki tempat beribadah tanpa harus ke darat.
“Sehingga orang kalau mau sembahyang ada dua pilihan, bisa di darat atau di air menggunakan perahu dulu,” imbuhnya.
Selain itu, di kawasan Pamundingan yang masih berada di area Waduk Jatiluhur juga akan dibangun hotel terapung. Menurutnya, hotel tersebut akan dibangun dan berdiri di atas pelampung besar, di mana kondisi permukaan air Waduk Jatiluhur bisa mempengaruhi turun naiknya hotel terapung.
“Pada saat permukaan air naik di sekitar bulan Januari-Mei, dia (hotel) ikut naik. Pada saat air menyusut atau musim kemarau, juga ikut turun. Tidak ada masalah, (juga) dengan akses 20 menit dari area masuk,” tutur Emil.
Yang tidak kalah penting, Emil menjelaskan, lapak para pedagang juga akan dipindahkan ke kawasan yang lebih baik. Relokasi tersebut dipastikan tidak akan mempengaruhi pendapatan atau merugikan, melainkan bertujuan untuk meningkatkan penghasilan para pedagang.
“Nanti pedagang akan ditata, tidak ada pedagang yang dirugikan atau terusir, cuma bedanya pindah lokasi ke lokasi yang lebih keren,” paparnya.
Diungkapkan Emil, penataan Waduk Jatiluhur tahap satu akan menggunakan lahan milik Perum Jasa Tirta (PJT) II. Saat ini proyek penataan seluruh kawasan menjejak proses Detail Engineering Design (DED) dengan perkiraan anggaran sebesar Rp20 hingga 30 miliar tiap titik.
“Ini bagian dari pengembangan, sehingga semua akan mendapatkan kebaikan. Kawasan tertata, warga jadi pekerja dan beraktivitas ekonomi, kemudian PAD Purwakarta juga bisa meningkat,” pungkasnya.(yon)
Discussion about this post