SUKABUMI, walimedia.com. – Komoditas daging ayam mengalami penurunan sekitar Rp2 ribu atau menjadi Rp33 ribu per kilogram, sebelumnya beberapa pekan kebelakang harga daging tersebut berada di angka Rp35 ribu per kilogram.
“Minggu ini daging ayam broiler mengalami penurunan harga menjadi Rp33 ribu dari Rp 35 ribu per kilogram. Dan turunya harga bisa diakibatkan barang melimpah sedangkan permintaan sedikit,” ujar Kabid Perdagangan Dinas Koperasi,UMKM Perdagangan dan Perindutrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing. Senin,(25/02/2019).
Sementara harga telur ayam yang bulan kemarin sempet diangka 25 ribu kini mendekati normal yaitu Rp23 ribu /kg. “Pekan ini telur juga mengalami penurunan harga, sekitar Rp2 ribu menjadi Rp23 ribu dari harga Rp25 ribu per kilogram,”terang Heri.
Dari hasil monitoring di minggu ke tiga dibulan Februari, semua bahan pokok penting (Bapokting) lainya tergolong stabil. Artinya tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan harga.Seperti beras Ciherang masih diangka Rp12 ribu/kg, daging sapi tetap Rp110 ribu/kg.
“Intinya hampir semua tetap stabil, termasuk terigu, minyak goreng, cabe, bawang dan garam,”ujar Heri.
Heri menambahkan, setiap monitoring yang dilakukan ke setiap pasar yang ada di Kota Sukabumi, bukan hanya memantau perkembangan harga saja, tetapi ketersediaan barang juga selalu di awasi.”Dalam monitoring kelapangan, kita juga suka melibatkan pegawai dari kementrian perdagangan. Sehingga akan lebih memudahkan korrdinasi,”ujar Heri.
Sampai dengan saat ini kata Heri, barang-barang bahan pokok dan barang-barang penting strategis lainnya relatif stabil, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu pula mengenai stok cukup tersedia, serta penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar.”Kita selalu awasi terus mulai dari pendistribusian, ketersediaan sampai dengan harga,”ujarnya.
Pihaknya terus melakukan pemantauan ke Pasar-Pasar yang terdapat di Kota Sukabumi, jangan sampai terjadi kelangkaan atau mengalami peningkatan harga yang bisa menimbulkan gejolak dimasyarakat.
“Pemantauan terus kita lakukan untuk menjamin ketersediaan dan penyalurannya aman,”pungkasnya.(ardan)
Discussion about this post