BANDUNG I WMOL – Cabang Olahraga (cabor) bulutangkis National Paralympic Comittee Indonesia (NPCI) Jabar selalu menjadi primadona untuk mendulang medali emas diberbagai event. Salah satunya di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua, November 2021 mendatang.
Sebagai cabor yang selalu memberi kontribusi besar dalam perolehan medali emas untuk kontingen NPCI Jabar, cabor bulutangkis selalu menerapkan disiplin ketat untuk para atletnya, terutama saat berlatih.
Pelatih cabor bulutangkis Asep Solihin mengatakan, butuh skill yang mumpuni untuk melatih atlet disabilitas. Bukan saja teknik dan taktik dilapangan, tapi juga diperlukan pendekatan khusus diluar lapangan.
“Kami berlima memberikan metode latihan khusus. Ya karena melatih atlet disabilitas membutuhkan skill tersendiri. Bagi saya berlima selalu memberikan yang terbaik untuk melatih mereka. harapannya tentu agar target yang diberikan bisa kami penuhi,” ujar Asep ditempat penginapan atlet Pelatda bulutangkis NPCI Jabar di Hotel Luxton, Bandung, Sabtu (26/6.2021).
Menurut Asep, menangani atlet disabilitas membutuhkan keterampilan khusus dan ketekunan agar apa yang diinginkan bisa dijalankan dengan baik pada saat latihan maupun pertandingan. Intinya, perlu pendekatan secara khusus. Tanamkan kepercayaan bahwa atlet disablitas bukan untuk dikasihani tapi dikasih jalan untuk berkembang dan berprestasi serta disamakan dengan atlet normal pada umumnya.
“Lima pelatih memiliki peran yang berbeda. Ada yang menangani kelas standing, kelas tiga, karena melatih atlet disabilitas tidak bisa disamakan, secara fisik tentu ada tahapan-tahapannya. Proses kepelatihan inilah yang kami jalankan sekarang ini,” tutur Asep.
Bagi Asep dkk, peran pelatih dirasa akan sangat menentukan prestasi atlet disabilitas yang akan diberangkatkan ke Papua nanti. Oleh karena itulah Tim Bulutangkis NPCI Jabar ditangani sampai lima orang, ini semua karena ada keinginan kuat untuk mencapai hasil terbaik.
Saat ini cabor bulutangkis NPCI Jabar dihuni 10 atlet unggulan. Mereka adalah, Sri Maryati, Ilmi Diah Aliyah, Bambang, Catur, Dian H, Adi Priatna, Sayyid AZ, Katarina Dewi, Eman S serta Suprianto alias Joko.
Sementara tim pelatih terdiri dari Asep Solihin, Ade Agus S, M.Eko, Ujang Suherlan, Wahyu. Bagi Asep Solihin sendiri bukan hal baru menangani tim Peparnas NPCI Jabar. Asep pernah mengangi tim bulutangkis NPCI Jabar ke Peparnas Kaltim 2008, Riau 2012, Jabar 2016 dan terakhir di Papua 2021.
“Peparnas Papua, adalah Peparnas keempat buat saya. Alhamdulilah saya masih dipercaya. Kepercayaan yang keempat kalinya diberikan kepada saya tentu tidak akan saya sia-siakan. Target meraih sembilan medali emas akan saya upayakan sekuat tenaga. Saya mohon doanya dari masyarakat Jawa Barat,” ujar Asep. (den)
Discussion about this post