SUKABUMI, walimedia.com – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi akan melakukan pemantauan kelapangan untuk mengecek kesehetan hewan kurban. Menurut rencana pengecekan tersebut akan dilakukan minggu depan dengan melibatkan tim dari berbagai unsur.”Kemungkinan sih hari senin atau selasa depan kita akan turun,’ujar Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner DKP3 Kota Sukabumi drh Riki Barata, Kamis (01/08/2019).
Riki mengatakan, dalam pengawasan nanti, pihaknya akan menurunkan sekitar 30 orang yang terdiri dari pegawai DKP3, Mahasiswa IPB dan Polbangtan, dan dari persatuan dokter hewan.”Mereka akan dibagi menjadi 7 tim untuk mengawasi 70 titik lapak yang ada di kota Sukabumi,”terangnya.
Riki mengungkapkan, penyakit yang saat ini diantisipasi tentu saja antraks, karena penyakit tersebut dapat menular ke manusia. Untuk itu yang dilakukan nanti ada tiga tahapan penyaringan,terutama mengenai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Sebab, jika tidak ada surat SKKH tersebut, tentu saja hewan itu akan dikembalikan ke daerah asal.”Kita akan antisipasi penyakit antraks tersebut, walaupun di Kota Sukabumi belum pernah ditemukan penyakit antraks,”tuturnya.
Tapi lanjut Riki, yang sering ditemukan di hewan kurban yakni penyakit sariawan. Namun itu tidak menular ke manusia karena bisa diobati langsung. Selain itu juga tambah Riki, langkah yang dilakukan lainya adanya jejaring dari DKP3 di setiap tempat pemotongan hewan kurban. Sehingga, ketika ditemukan penyakit langsung melaporkan ke DKP3.
Proses pengawasan oleh DKP3 melalui Satgas Pemantauan Hewan Kurban ini akan berlangsung hingga H+3 Idul Adha. Hal itu dimulai terhitung 1 Agustus ini.
Hewan kurban yang ada di Kota Sukabumi berasal dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur. Namun yang paling banyak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.”Kalau sapi impor seharusnya tidak ada di lapak biasa. Sebab sapi impor itu harus dipotong di rumah pemotongan hewan. Tidak bisa asal potong di sembarang tempat,”pungkasnya. (Ardan)
Discussion about this post