BANDUNG.WM – Pemprov Jabar lewat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Memberikan Bonus berupa uang untuk official dan atlet penyandang cacat (Paralympic) berprestasi menyisakan masalah. Bonus tersebut ternyata ‘dipalak’ Nasional Paralympic Commitee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat.
Atlet paralympic peraih meraih medali emas pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Jabar 2016 lalu, gagal masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Paragames 2018.
Atlet tidak masuk pelatnas, karena tidak mau memberikan 25 persen bonus yang telah diterimanya dari Pemprov Jabar kepada NPCI Jabar.
Kadispora Jabar Yudha Munajat Saputra mengatakan tidak tahu menahu masalah pemotongan, laporannya memang ada tetapi belum rinci.
“Kami tidak tahu menahu ada pemotongan seperti itu, jadi bukan sepengetahuan pemerintah, tidak sama sekali,” katanya saat hearing Komisi V DPRD Jabar dengan atlet penyandang cacat berprestasi serta kuasa hukumnya, Senin (30/4).
Dijelaskan Yudha, Pemprov Jabar lewat Dispora memberikan penghargaan karena NPCI Jabar dinilai berhasil meraih prestasi terbaik, menjadi juara umum dan satu hal lagi bisa mengawinkan Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan Pagelaran Pekan Paralympic Nasional (Pepernas).
“Belum pernah ada dalam sejarah Jawa Barat, makanya kami sangat bersyukur, lalu memberikan penghargaan, bagi insan olahraga yang sudah berprestasi bagi Jawa Barat,” katanya.
Bonus dan penghargaan tersebut, kata Yudha, diberikan kepada mereka yang mendapatkan prestasi, baik yang mendapatkan medali ataupun tidak. Baik atlet maupun pelatih.
“Bonus tidak cash, tetapi lewat Bank Jabar,” tegasnya.
Setelah uang dikirimkan ke atlet berprestasi yang dimaksud, Dispora Jabar tidak tahu menahu digunakan untuk apa uang itu. Itu urusan pribadi atlet.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung, pimpinan hearing, mengatakan, jelas sudah dikatakan Kasidpora bahwa pemerintah tidak turut serta melakukan pemotongan.
Discussion about this post